Untuk mengecek kesehatan mereka, UPTD Puskesmas Kesugihan II bekerjasama dengan Global Fund serta Lembaga Penelitian Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH) Kabupaten Cilacap pun melakukan pemeriksaan kesehatan di balai pertemuan yang berada di eks lokalisasi Slarang, Kamis (26/11/2020).
Pemeriksaan ini didahului dengan adanya pendataan ke tempat yang berpotensi terjadi penularan HIV Aids. Selain di eks lokalisasi Slarang, juga menjangkau PSP atau freelance yang ada di kos-kosan di beberapa wilayah di Cilacap.
“Ada sebanyak 45 PSP yang diperiksa, dan dua ditemukan positif HIV Aids,” ujar Nawa Nugrahasiwi dari Koordinator Global Fund LPPSLH Wilayah Cilacap.
Dua wanita yang dinyatakan positif ini, satu diantaranya merupakan pemain lama, atau artinya sudah pernah diperiksa. Sedangkan satu wanita lainnya merupakan pemain baru.
“Satu temuan lama dan dia punya kesadaran untuk periksa lagi, dan satunya orang baru tapi PSP tidak langsung atau freelance,” ujarnya.
PSP tidak langsung ini, kata Nawa merupakan mereka yang ‘jualan’ di kos. Sehingga kadang harus dijemput bola untuk dilakukan pemeriksaan.
Mereka yang diketahui positif HIV Aids ini selanjutnya akan diberikan pengobatan secara rutin. Yakni dengan pemberian ARV.
Akan tetapi, kata dia pihaknya tidak bisa memaksa yang bersangkutan untuk berhenti bekerja.
“Mereka akan selalu kita pantau, jangan sampai lost follow up, karena di Cilacap banyak yang tidak terpantau, berdasarkan pengalaman kami, jika sudah menggunakan ARV maka tidak menularkan ke orang lain. Untuk itu kita pertahankan jangan sampai dampingan kita lost follow up,” katanya.
Meski tetap ‘jualan’ ditengah pandemi, pihaknya terus mengingatkan kepada semua PSP untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan. Hal sama juga dilakukan pada saat dilakukan pemeriksaan kesehatan.