SERAYUNEWS-Nilai ekspor Kabupaten Purbalingga dalam tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Didominasi oleh rambut dan bulu mata palsu yang dijual hingga ke Amerika dan Eropa. Selain itu juga melalui komoditas olahan kayu serta gula kristal.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Purbalingga Johan Arifin kepada serayunews.com, Kamis (19/10/2023). Dia memaparkan pada tahun 2020 nilai ekspor Rp. 2.319.238.676.811,-. Kemudian pada Tahun 2021 meningkat 50,47 % dengan nilai ekspor Rp. 3.495.934.505.965,- .
“Pada Tahun 2022 nilai ekspor melonjak menjadi Rp. 6.708.162.038.213,- yang mana hampir meningkat 2 kali lipat (91,93 %),” terangnya.
Johan menyampaikan hal itu menunjukan bahwa kegiatan ekspor sudah mulai membaik dari pengaruh pandemi Covid-19. Ditegaskan, komitmen, stimulan, fasilitasi serta dukungan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Purbalingga terhadap dunia usaha berhasil untuk mendongkrak ekspor.
“Ini sudah menjadi komitmen kami. Karena merupakan bagian untuk menggerakkan perekonomian,” ungkapnya.
Sementara peningkatan nilai ekspor tersebut membuat Kabupaten Purbalingga mendapatkan penghargaan Primaniyarta Award tahun 2023. Penghargaan tersebut diserahkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan diterima langsung oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) pada pada pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke 38 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Rabu, (18/10/2023).
Bupati Tiwi menyampaikan pihaknya terus berupaya mendukung ekspor dan menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi dan dunia usaha. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang mendukung ekspor di Purbalingga. Pemerintah, kata Tiwi akan terus mendorong pelaku usaha agar bisa ekspor. “Semoga penghargaan ini bisa menjadi penyemangat, produk purbalingga semakin banyak yang bisa ekspor dan bisa mendunia,” ujarnya.