SERAYUNEWS – Dari awalnya hanya ingin punya badan sehat, Nurani Lukita Martini (37) malah kebablasan jadi binaragawati kebanggaan Banyumas.
Dia bahkan jadi tumpuan kontingen Banyumas, saat Porprov Jateng 2023 di Pati Raya beberapa waktu lalu. Pada ajang multievent itu, Ia berhasil menyumbangkan medali emas untuk Banyumas pada kelas Women Fisik Model.
Lukita mengaku, sebelum berhasil membentuk badan seperti sekarang ini, Ia rutin fitnes hanya untuk kesehatan.
“Awalnya, cuma ingin badan tidak gampang sakit. Karena banyak waktu luang, sehari 2 kali latihan pagi dan sore. Akhirnya sama pelatih, di arahkan sekalian dan tidak terbayang akan jadi atlet di usia 37 tahun,” ujar ibu lima anak ini.
Sejak usia belasan tahun, Lukita memang sudah menyukai olahraga bersepeda dan aerobik. Hingga Ia mencoba berbagai olahraga lain, di beberapa tempat fitnes.
“Selama ini hanya olahraga kardio, akhirnya ke binaraga dan fitnes. Pelatih menyarankan saya terjun ke pertandingan, ternyata saya juara di kelas Women Fisik Model,” katanya.
Sampai sekarang, Ia sudah melakoni 6 pertandingan dan hasilnya selalu naik podium. Bahkan pada Pra Porprov mewakili Jawa Tengah di Bengkulu, Ia berhasil meraih medali perak.
Tapi sayangnya kata dia, prestasi ini tidak sejalan dengan dukungan pemerintah. Ia harus merogoh kocek sendiri, untuk mengikuti sejumlah pertandingan bergengsi.
“Kemarin saya biaya sendiri ke Bengkulu, untuk akomodasi saja habis sekitar Rp 5 juta,” ujarnya.
Ada beberapa daerah yang menawarinya, untuk pindah dari Banyumas. Kemungkinan dalam waktu dekat, dia akan pindah ke Papua menjadi pelatih di salah satu gym.
“Saya mau pindah, InsyAllah ke Papua akhir tahun nanti. Di Banyumas, sangat kurang bahkan seakan tidak ada cabang olahraga ini. Ketika ada prestasi, Banyumas baru mengakui,” kata dia.
Ia baru mendapatkan suntikan dana, setelah menang di Porprov Pati Raya. Meski secara nominal tidak seberapa, tetapi dia berharap bisa reguler.
“Minimal ada uang pembinaan setiap bulannya, cabor ini kan butuh banyak modal,” ujarnya.