SERAYUNEWS-Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) bersama suami Rizal Diansyah, Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan, jajaran Forkompimda dan pejabat Pemkab serta tamu undangan, mengikuti prosesi Pahargyan Agung dan Pawai Budaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke-194, Rabu (18/12/2024) berlangsung semarak.
Mengenakan kebaya dan kerudung berwarna merah marun Bupati Tiwi mengikuti rangkaian prosesi. Dalam kesempatan itu Bupati Tiwi menyampaikan bahwa Pahargyan Agung dan Pawai Budaya merupakan tradisi budaya Kabupaten Purbalingga setiap pada hari – H hari jadi.
“Ini sebagai bentuk tradisi juga sarana edukasi masyarakat Purbalingga khususnya generasi-generasi muda,” kata Bupati Tiwi.
Pahargyan Agung, menurut Bupati Tiwi acara yang berlangsung di Pendopo Dipokusumo ini merupakan resepsi bentuk syukur atas bertambahnya usia Kabupaten Purbalingga. Sedangkan Kirab Pusaka Manggala Praja di Alun-alun, dalam rangka mengenalkan pusaka-pusaka keramat para leluhur Kabupaten Purbalingga yang selama ini tersimpan di museum kepada masyarakat, sekaligus mengenalkan rupa bupati-bupati pendahulu hingga terkini dalam lukisan.
“Alhamdulillah cukup banyak masyarakat Purbalingga yang menyengkuyung hari jadi kali ini. Kepada seluruh masyarakat mohon do’a yang terbaik untuk Purbalingga ke depan mudah-mudahan semakin maju, pembangunannya semakin baik dan masyarakatnya semakin sejahtera,” katanya.
Gelaran Pahargyan Agung setiap tahun menampilkan pertunjukan seni tari yang berbeda-beda. Jika tahun lalu menampilkan Tari Bambangan Cakil oleh penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, kali ini menampilkan Tari Mas Kalantih oleh LKP Sanggar Tari Sekar Periang dari Purbalingga.
Tari Mas Kalantih mengangkat kehidupan pengrajin benang antih lokal di Desa Tumanggal, Pengadegan. “Tari Mas Kalantih ini merupakan tarian tradisional menggambarkan proses pembuatan benang menjadi barang jadi,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Wasis Andri Wibowo.
Tari Mas Kalantih yang menampilkan gerak lembut dan sigrak ini menceritakan pengrajin benang yang tadinya putus asa namun berubah semangat ketika benangnya bisa dibuat aneka barang jadi. Tari ini tidak hanya menampilkan keindahan seni tari, tapi juga pesan moral akan kekayaan tradisi di Kabupaten Purbalingga.
Hari Jadi Purbalingga ke 194 juga dimeriahkan Parade Keroncong di Pendapa Dipokusumo Rabu (18/12/2024) pukul 19.30 WIB. Acara lain yang juga dilaksanakan adalah Purbalingga Berkebaya di Alun-alun Purbalingga pada Minggu (22/12/2024). Guna menyemarakkan peringatan, juga digelar Pawai Budaya dan Festival Kentongan di alun-alun Purbalingga pada Minggu (29/12/2024). Peringatan ditutup konser musik di alun-alun Purbalingga dan dua titik kecamatan pada Selasa (31/12/2024) malam.