Jebul mengatakan, saat ini opini yang terbangun di masyarakat masih terbagi-bagi. Ada kalangan yang meyakini dan mau menerima vaksin sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Namun, ia tidak menampik ada juga kalangan masyarakat yang masih meragukan vaksin dengan berbagai argumentasinya.
Golongan terakhir yang paling memprihatinkan adalah mereka yang menganggap bahwa pandemi ini hanyalah sebagai sebuah rekayasa atau dikait-kaitkan dengan politik. Padahal sudah banyak bukti di lapangan tentang korban Covid-19 yang sampai meninggal dunia, namun belum mampu juga membuka mata mereka.
“Opini masyarakat masih terbagi tentang vaksin, karena itu harus ada sosialisasi yang masif. Termasuk contoh konkret dari tokoh-tokoh ataupun pejabat, supaya terbangun keyakinan masyarakat tentang pentingnya vaksin dan saya siap untuk divaksin, jika hal tersebut bisa mengedukasi masyarakat,” katanya, Selasa (12/1/2021).
Pada kesempatan tersebut Dr Jebul Suroso juga mengajak seluruh akademisi UMP untuk turut menyosialiasaikan vaksin. Sosialisasi bisa dilakukan dari lingkungan terkecil hingga kerabat dan masyarakat luas.
“Sebisa mungkin kita harus mengambil peran dalam moment pemberian vaksin ini, terutama dalam mengedukasi masyarakat, sebab vaksin ini sangat penting untuk meredam penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui dalam waktu dekat ini, Kabupaten Banyumas akan melaksanakan vaksin Covid-19. Untuk tahap pertama ada 10.000 vaksin yang akan diberikan dan diutamakan dari kalangan tenaga kesehatan terlebih dahulu. (Hermiana)