SERAYUNEWS – Panduan teks doa adorasi Sakramen Mahakudus di hari Kamis Putih. Perayaan Kamis Putih menjadi momen penting dalam rangkaian Pekan Suci umat Katolik.
Pada hari ini, Gereja memperingati perjamuan terakhir Tuhan Yesus bersama para rasul sebelum Ia menjalani sengsara dan wafat di kayu salib.
Selain perayaan Ekaristi, Kamis Putih juga ditandai dengan perarakan Sakramen Mahakudus dan adorasi malam yang penuh kekhusyukan.
Bagi umat Katolik, adorasi Sakramen Mahakudus di malam Kamis Putih bukan sekadar ritual, tetapi kesempatan mendalam untuk menyatukan diri dengan Yesus dalam keheningan doa.
Adorasi ini bisa dilakukan secara pribadi maupun berkelompok dalam suasana doa yang hening dan penuh cinta kasih.
Artikel ini menyajikan panduan doa lengkap adorasi Kamis Putih untuk membantu umat dalam momen tuguran di hadapan Sakramen Mahakudus.
Adorasi Sakramen Mahakudus adalah bentuk penghormatan dan penyembahan kepada Yesus Kristus yang hadir secara nyata dalam rupa roti kudus. Setelah Misa Kamis Putih, hosti kudus yang telah dikonsekrasi diarak ke tempat sakramen yang disebut “altar tuguran”.
Di sinilah umat diajak untuk berjaga dan berdoa bersama Yesus, mengenang saat Ia berdoa di Taman Getsemani menjelang penangkapan-Nya.
Kegiatan adorasi ini menjadi bentuk tanggapan kasih dan kesetiaan umat kepada Sang Penebus, mengikuti ajakan Yesus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Mat 26:40).
Doa ini dibacakan pada saat awal adorasi, saat umat datang untuk berjaga dan menyembah Tuhan di hadapan Sakramen Mahakudus:
Tuhanku dan Allahku,
Pada saat yang lalu, Engkau memanggil orang-orang pilihan-Mu di tengah kesibukan mereka, yaitu para hamba-Mu Musa, Elia, Yohanes Pembaptis, Maria dari Nazareth, Maria dari Bethani, saudaranya Martha dan Lazarus—untuk menyediakan waktu untuk berdoa.
Sekarang, Tuhan, Engkau memanggil aku, untuk menyediakan waktu bagi-Mu dan bersama-Mu, untuk bersyukur atas segala rahmat-Mu yang ajaib yang Engkau berikan kepadaku. Untuk bersyukur kepada-Mu terutama karena Engkau telah memberikan Diri-Mu sendiri di dalam sakramen Maha Kudus ini, untuk bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah mengundang aku untuk menghabiskan jam ini bersama Engkau.
Tuhan, Engkau telah memberikan saat ini kepadaku. Aku mempersembahkan waktu ini untuk Engkau, dan untuk-Mu saja. Kuduskanlah waktu ini dari segala kebisingan yang ada di dalamku. Kuduskanlah waktu ini dari segala yang dapat menggangguku dari ketenangan. Semoga tempat ini menjadi tempat yang penuh berkat bagiku. Semoga waktu ini yang telah Engkau kuduskan oleh karena kehadiran-Mu, menjadi waktu di mana aku menanti Engkau, Tuhanku, Allahku, Sahabatku.
Semoga damai sejahtera menyelimuti aku, dan menjangkau juga mereka semua yang kukasihi, dan semua orang di seluruh dunia.
Semoga semua kuasa gelap dipatahkan, dan tak dapat mengganggu di saat ini yang telah dipenuhi dengan kekudusan-Mu.
Bantulah aku, ya Tuhan, untuk menyingkirkan semua yang dapat menyebabkan aku gelisah dan izinkanlah aku untuk melalui saat ini sepenuhnya dalam kehadiran-Mu yang agung dan mulia.
Tuhan, semoga doaku Engkau persatukan dengan doa semua orang percaya di seluruh dunia, yang menghormati-Mu dalam kedamaian dan keheningan. Maka kami semua akan menggabungkan pujian kemuliaan bagi-Mu dalam keheningan ini.
Dalam nama-Mu Yesus aku berdoa, dalam persatuan dengan Roh Kudus dan demi kemuliaan Allah Bapa. Amin.
Doa ini menggambarkan penyembahan pribadi yang dalam kepada Kristus dalam Sakramen Mahakudus, sebagaimana dicontohkan oleh Santa Faustina:
Aku menyembah Dikau, Tuhan dan Pencipta,
yang tersembunyi dalam Sakramen Mahakudus. Aku menyembah Dikau karena seluruh karya tangan-Mu yang menunjukkan kepadaku betapa besar kebijaksanaan, kebaikan, dan kerahiman-Mu, ya Tuhan.
Anda telah menganugerahi keindahan yang luar biasa bagi seluruh dunia dan semuanya mewartakan bagiku betapa indahnya Dikau, walaupun hal-hal ini hanyalah pantulan semu dari Dikau, Keindahan yang tiada tara.
Dan walau Engkau telah menyembunyikan Diri-Mu dan merahasiakan keindahan-Mu, dengan diterangi iman, mataku dapat melihat Dikau dan jiwaku mengenali Penciptanya.
Tuhanku dan Penciptaku, kebaikan-Mu menguatkan aku untuk berbincang dengan Dikau. Kerahiman-Mu melenyapkan jurang yang memisahkan Sang Pencipta dengan ciptaan.
Kesempatan untuk bercakap-cakap dengan Dikau, ya Tuhan, sangat menyenangkan hatiku. Dalam Dikau, aku menemukan segala sesuatu yang diinginkan oleh hatiku. Di sini, pancaran rahmat-Mu mengalir dalam hatiku.
O Kristus, biarlah kepuasanku yang tertinggi adalah untuk melihat Engkau dicintai dan pujian serta kemuliaan-Mu diwartakan, terutama agar kerahiman-Mu dihormati.
Ketika aku ada dalam ranjang kematianku, semoga denyut akhir jantungku menjadi sebuah himne cinta yang memuliakan kerahiman-Mu yang tak terhingga. Amin.
Doa ini dibacakan pada akhir tuguran, saat umat hendak meninggalkan tempat adorasi:
Tuhanku, tibalah saatnya bagiku untuk pulang.
Aku bersyukur kepada-Mu atas waktu hening ini bersama-Mu, yang tidak dibebani oleh segala tugasku sehari-hari.
Waktu ini telah memperbaharui aku. Waktu ini telah mendatangkan kesembuhan bagi tubuh dan jiwaku. Aku telah beristirahat sejenak dan memberikan kesegaran pada tubuhku, dan keheningan ini telah mendatangkan kesejukan pada jiwaku.
Aku berterima kasih kepada-Mu atas rahmat yang Kau berikan di saat ini. Bantulah aku pada saat aku kembali dalam alur kehidupanku. Persiapkanlah aku untuk segala yang akan kuhadapi, baik hal yang baik, maupun yang kurang baik.
Semoga waktu yang kudus ini dalam keheningan ini, memenuhkanku dengan kekuatan untuk sekali lagi mengusahakan kekudusan di tengah-tengah kegiatan dan pekerjaanku.
Mari Tuhan Yesus, sertailah aku pada saat aku kembali pulang, untuk menjalani kehidupanku yang dipenuhi dengan hiruk pikuk kesibukan dan persimpangan jalan.
Dalam nama-Mu Yesus aku berdoa, dalam persatuan dengan Roh Kudus dan demi kemuliaan Allah Bapa. Amin.
Adorasi Sakramen Mahakudus pada malam Kamis Putih adalah momen doa yang sangat istimewa dalam kehidupan iman Katolik. Dalam adorasi ini, umat diajak untuk berjaga bersama Kristus dalam keheningan yang penuh kekudusan.
Melalui panduan doa di atas, setiap umat bisa lebih mudah menyatukan diri dalam penyembahan kepada Tuhan Yesus yang hadir secara nyata dalam Sakramen Mahakudus.
Semoga doa-doa ini memperdalam pengalaman rohani kita dan memperkuat komitmen kita untuk mengikuti Kristus yang rela berkorban demi keselamatan umat manusia.
***