“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan di sana dan memang ada situasi yang harus pulang dia pulang, dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang ya memang tidak apa-apa,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (30/4/2021).
Ia menerangkan, regulasi larangan mudik itu muncul lantaran masyarakat masih ada yang tidak taat sehingga diperlukan kebijakan yang lebih ketat.
“Kalau tidak taat kan bahaya, udah bahaya nular, kayak kejadian Pati yang jadi perhatian saya, karena ini dari mudik. Sudah dari mudik, ngundang wong, terus kemudian semua berkumpul, ya sudah,” ujarnya.
Ganjar menilai apabila aturan mudik disepelekan, maka potensi penularan yang akan tinggi. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mematuhi regulasi yang telah ditetapkan.
“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya.
Regulasi yang ada saat ini tak melulu persoalan pembatasan. Menurutnya, aturan itu sebagai instrumen pengingat. Lebih lanjut, Ganjar kembali mengingatkan pentingnya membangun kesadaran dalam masyarakat untuk saling menjaga dan menaati protokol kesehatan maupun regulasi yang ditetapkan pemerintah.
“Tapi kalau orang sudah sadar, ya saya sadar maka jalan. Seperti Taiwan, Taiwan itu satu negara kecil yang kenapa itu dilakukan karena masyarakat sadar. Yang meninggal sedikit banget, yang kena sedikit, yang meninggal kalau ga salah ga sampai 10. Itu semua mengatakan, ‘karena kami sadar untuk menjaga bersama-sama’, yang kita butuhkan narasi begini,” tandasnya.