Di masa lalu, Pedro punya peran di masa-masa krusial Barcelona. Pedro mencetak satu gol saat Barcelona juara Liga Champions pada 2011. Di masa itu, dia menjadi satu dari tiga trisula Barcelona di lini depan. Bersama Messi dan Villa, Pedro menjadi ancaman lawan. Pedro kembali jadi sosok cukup penting di final Liga Champions 2015.
Saat itu, Pedro yang jadi pemain pengganti memberi umpan Neymar sehingga Barcelona mengunci kemenangan 3-1 atas Juventus. Namun, nama Pedro memang tak terlalu benderang di Barcelona. kedatangan pemain bintang membuat Pedro tak terlalu bersinar.
Saat Neymar datang ke Barcelona pada 2013, Pedro makin sulit mendapatkan tempat di lini depan. Maka, setelah musim 2014-2015 selesai, Pedro memilih berlabuh ke Chelsea. Di Chelsea, Pedro juga jarang menjadi aktor utama. Namun, dia merasakan banyak kesempatan bermain.
Dia juga merasakan kesuksesan mendapatkan gelar juara Liga Inggris pada 2016-2017. Pedro juga merasakan gelar juara Liga Europa bersama Chelsea. Namun, di tengah usianya yang terus bertambah, kesempatan Pedro mendapatkan waktu bermain makin berkurang di Chelsea. Di musim lalu, dia hanya bermain 11 kali bagi Chelsea di ajang Liga Inggris.
Kemudian, pada akhirnya Pedro berlabih di AS Roma. Di usia 33 tahun, Pedro masih bisa jadi andalan untuk AS Roma. Di laga terbaru Liga Italia, Pedro memberi peran dengan mencetak satu gol saat AS Roma mengalahkan Benevento 5-2, Senin (19/10/2020).
Pedro membuat satu gol di menit 31. Empat gol lain AS Roma dibuat Edin Dzeko (2 gol), Jordan Veretout, dan Carles Perez. Dua gol Benevento dibuat Gianluca Caprari dan Gianluca Lapadula. Pedro mengatakan, kemenangan atas Benevento membuktikan Roma adalah tim yang bagus.
“Kami menemukan ritme permainan bagus di babak kedua dan kami mampu membuat banyak peluang. Kami mampu mencetak lima gol,” katanya seperti dikutip dari twitter AS Roma.
Bagi Pedro, gol ke gawang Benevento itu adalah gol keduanya bagi AS Roma di musim ini. Tidak menutup kemungkinan Pedro masih akan jadi andalan AS Roma sampai musim ini tuntas. Walaupun secara usia, Pedro memang sudah tidak muda lagi. Tapi seperti di klub-klub sebelumnya, sepertinya Pedro akan tetap menjadi pemain biasa saja.
Sekalipun tak sangat menonjol di timnya, Pedro adalah pemain yang merasakan banyak gelar bergengsi. Dia pernah merasakan gelar juara Liga Champions, juara Piala Dunia Antarklub, dan Liga Spanyol bersama Barcelona, juara Liga Inggris dan Liga Europa bersama Chelsea. Dia juga merasakan gelar juara Piala Dunia 2010 bersama Spanyol. Sekalipun di ajang bergengsi itu Pedro tak selalu jadi pilihan utama. Pedro juga merasakan gelar juara Euro pada 2016 bersama Spanyol.
Petualangan baru di AS Roma, akan memberi kesempatan bagi Pedro untuk kembali mendapatkan gelar. Jika dia mendapatkan gelar bersama AS Roma, maka dia termasuk pemain langka. Pemain yang bisa mendapatkan tiga gelar juara di tiga liga yang berbeda. (kholil)