SERAYUNEWS – Pekerjaan Wirda Mansur terbaru apa? Nama Wirda Mansur belakangan ini kembali menjadi perbincangan publik setelah muncul kabar bahwa ia ditagih utang oleh ribuan anggota komunitas Milenial Anti Bokek (MAB).
Putri dari Ustaz Yusuf Mansur ini dikenal sebagai pengusaha muda dengan berbagai lini bisnis, mulai dari fashion, kosmetik, hingga biro perjalanan umrah dan haji.
Namun, keterlibatannya dalam komunitas MAB kini menuai kontroversi yang membuatnya disorot warganet.
Baru-baru ini, Wirda menjadi sorotan publik setelah sejumlah anggota komunitas Milenial Anti Bokek (MAB) menagih pengembalian dana yang telah mereka investasikan.
MAB, komunitas berbayar yang didirikan oleh Wirda pada tahun 2022, menjanjikan pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan penghasilan para anggotanya.
Setiap anggota dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu, dengan total anggota mencapai sekitar 90 ribu orang.
Namun, setelah berjalan hampir dua tahun, banyak anggota mengeluhkan kurangnya kejelasan dan manfaat yang diterima, sehingga mereka merasa dirugikan dan menuntut pengembalian dana.
Wirda Mansur adalah pendiri PT Wirdamae Grup Indonesia, perusahaan yang menaungi berbagai bisnis di sektor fashion, kecantikan, dan edukasi.
Salah satu usahanya yang cukup dikenal adalah Wakeup Makeup, brand kosmetik yang menawarkan produk untuk anak muda.
Selain itu, ia juga memiliki Wirdamae Fashion yang fokus pada pakaian muslimah, serta Wisata Hati Tour & Travel yang bergerak di bidang perjalanan religi.
Selain bisnis konvensional, Wirda juga pernah terlibat dalam proyek mata uang kripto bernama I-COIN. Meski sempat ramai dibicarakan, proyek ini tak berlanjut dan menimbulkan tanda tanya di kalangan pengikutnya.
Baru-baru ini, Wirda mengumumkan rencananya untuk membuka cabang pesantren baru di Indramayu, Jawa Barat.
Keputusan ini menunjukkan bahwa ia masih berkomitmen pada dunia pendidikan dan dakwah, meskipun tengah menghadapi sorotan tajam terkait komunitas MAB.
Di tengah sorotan publik, Wirda tampak santai dan tidak memberikan tanggapan langsung mengenai tuntutan pengembalian dana.
Sebaliknya, ia justru lebih aktif mempromosikan bisnisnya dan membagikan kabar tentang proyek pesantren barunya di media sosial.
Sikap ini pun menuai reaksi beragam dari warganet. Ada yang mendukungnya untuk tetap fokus pada usaha dan dakwahnya, namun banyak juga yang mengkritik kurangnya transparansi terkait MAB.
Kontroversi ini menjadi pelajaran penting bagi siapa pun yang ingin membangun komunitas atau bisnis berbasis kepercayaan.
Tanpa komunikasi yang baik dan transparansi dalam pengelolaan dana, kepercayaan anggota atau pelanggan bisa dengan mudah hilang.
Itu dia informasi lengkapnya tentang pekerjaan terbaru Wirda Mansur dan penyebab ditagih utang. ***