SERAYUNEWS– Pembangunan Pasar Induk Kroya yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga kini tersendat. Target penyelesaian yang seharusnya rampung pada September 2025 tidak tercapai akibat kendala anggaran, khususnya pada pembayaran subkontraktor.
Anggota DPRD Kabupaten Cilacap dari Fraksi PDI Perjuangan, Yoga Dwi Sambodo, mengungkapkan kondisi tersebut menjadi perhatian serius.
“Kalau di dapil saya, khususnya Kecamatan Kroya, yang pertama itu terkait pembangunan Pasar Kroya. Agar cepat selesai, karena harusnya September ini sudah selesai. Tapi ini ada kendala pembayaran di sub-sub kontraktor sehingga macet tidak berjalan,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Dalam upaya mencari solusi, Yoga menjalin komunikasi intens dengan Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra. Menurutnya, keberadaan Kaisar di Badan Anggaran DPR RI menjadi jalur strategis untuk mempercepat proses pencairan anggaran dari pusat.
“Kalau terkait pasar, saya selalu berkomunikasi dengan Mas Kaisar. Karena Mas Kaisar juga ada di Badan Anggaran RI, sehingga dana tersebut kan dari Kementerian PU. PU itu berada di mitra kerja di Komisi VI DPR RI. Tapi Mas Kaisar punya koneksi di anggota Banggar sehingga semoga Mas Kaisar selalu mem-follow up di Badan Anggaran agar Pasar Kroya sebagai penampung di lima kabupaten segera terealisasi,” jelas Yoga.
Ia menekankan bahwa Pasar Induk Kroya memiliki perputaran uang yang sangat tinggi. Jika pembangunan tuntas, pasar ini diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Cilacap.
Di sisi lain, para pedagang masih bertahan di Pasar Darurat Karamangu. Sayangnya, kondisi tempat tersebut jauh dari layak. “Kalau pedagang sekarang kan ada di pasar darurat Karamangu, tetapi di situ kan sudah sangat terbatas. Sudah banyak kayu yang kropos, banyak pedagang yang sudah gulung tikar karena tidak mempunyai lahan yang dapat diakses oleh para pembeli,” ujar Yoga.
Bahkan, beberapa pedagang yang seharusnya menempati ruko layak, kini hanya bisa berjualan di kios darurat yang sering kebanjiran.
“Banyak toko-toko mainan, toko baju yang seharusnya mendapatkan ruko yang layak. Sekarang mendapatkan ruko yang sedikit-sedikit banjir, sehingga mereka tidak berjualan di pasar darurat. Mereka membuka ruko-ruko di rumahnya masing-masing, tapi lahannya terbatas,” tambahnya.
Yoga memastikan dirinya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat pembangunan pasar yang disebutnya sebagai tulang punggung perekonomian Cilacap.
“Saya selalu intens dengan Mas Kaisar agar tulang punggung Kabupaten Cilacap itu Pasar Induk Kroya segera terealisasi. Tapi belum tahu waktunya kapan untuk target ini belum ya. Karena sekarang masih tahap pertama, masih ada tahap selanjutnya yaitu semoga cepat, dana-dana dari APBN cepat keluar,” pungkasnya.
Dengan kondisi ini, para pedagang berharap agar pembangunan Pasar Kroya segera tuntas, sehingga aktivitas perdagangan bisa kembali normal dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas.