SERAYUNEWS – Puluhan pelajar di Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, diduga alami keracunan setelah mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Sehingga, para pelajar itu secara massal tidak berangkat sekolah.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sekitar 90 murid sekolah dasar di desa tersebut tidak masuk sekolah. Gejala yang mereka alami karena mengalami yakni radang tenggorokan, mual, hingga pusing. Bahkan, belasan anak tingkat taman kanak-kanak (TK) juga disebut mengalami gejala serupa.
“Benar, termasuk siswa TK ada sekitar 16 anak yang mengalami mual, pusing, dan sakit lain yang terindikasi akibat mengonsumsi menu MBG. Menu hari Senin ada telur puyuh yang diduga kuat menyebabkan sebagian anak mengalami radang tenggorokan dan diare,” kata salah seorang warga, Juli Pamungkas, Kamis (25/9/2025) malam.
Akibat peristiwa tersebut, distribusi menu MBG dihentikan sementara selama dua hari, 25-26 September 2025. Pemberhentian ini dimaksudkan agar dilakukan evaluasi menyeluruh. “Tadi saya dengar dua hari ini akan dihentikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Taryono ST MPA, mengaku belum menerima laporan resmi terkait kasus ini. Pihak sekolah maupun koordinator wilayah kecamatan (Korwilcam) juga belum menyampaikan informasi.
“Malam ini juga saya berkoordinasi dengan Dinkes dan pihak BGN terkait adanya hal ini. Juga Korwilcam Karanglewas,” kata Taryono.
Akibat peristiwa itu, Taryono meminta program MBG untuk siswa SD di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, dihentikan sementara.
“Kami laporkan ke BGN dan minta hentikan pengiriman dari SPPG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bersangkutan sampai dilakukan evaluasi menyeluruh,” kata Taryono Kamis malam.