Pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen kembali dihentikan seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap. Proses belajar mengajar pun kembali diberlakukan secara daring atau jarak jauh. Upaya ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran Covid di lingkungan sekolah.
Cilacap, serayunews.com
Berdasarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap tertanggal 8 Februari 2022 disebutkan, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring mulai tanggal 09 – 15 Februari 2022 dan selanjutnya akan dievaluasi secara berkala.
Dalam edaran tersebut warga sekolah juga diimbau tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, atau perjalanan lainnya yang memiliki risiko penularan Covid-19 kecuali untuk keperluan yang bersifat kedaruratan.
Selain itu, jika selama pembelajaran daring terdapat warga sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19, Kepala Sekolah untuk berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid setempat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap Sadmoko Danardono mengatakan bahwa, instruksi tersebut sesuai dengan keputusan Satgas Covid Kabupaten Cilacap. Menurutnya, hal tersebut juga didasari perkembangan konfirmasi positif Covid di Cilacap yang trendnya meningkat dan lebih kepada faktor antisipasi serta melindungi masyarakat Cilacap, khususnya anak-anak sekolah, guru dan wali murid.
“Seminggu kita daring, nanti kita evaluasi minggu depan apakah daring dilanjut atau PTM lagi. Sementara PTM yang 50 persen saat ini diganti pembelajaran jarak jauh atau daring, dari Paud hingga SMP, dan dijajaran Kemenag serta di tingkat SLTA/MA/SMA/SMK, insyaallah nanti juga akan menyesuaikan,” ujar Sadmoko saat dikonfirmasi, Rabu (09/02/2022).
Sadmoko mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan, serta para guru di setiap sekolah dalam peningkatan pengawasan kepada para siswa yang melakukan pembelajaran daring ini. Ia menilai proses pembelajaran daring bisa berjalan dengan baik karena sudah ada pengalaman sebelumnya.
“Siswa daring di rumah anak-anak tetap belajar di rumah, jaga kesehatan, makan yang banyak, cukup istirahat biar badan kuat dan sehat, untuk orang tua agar bisa sabar dan memberikan pemahaman kepada anaknya bahwa ini dalam rangka untuk melindungi keselamatan kita bersama,” ujarnya.
Sedangkan, terkait dengan temuan kasus penyebaran Covid di sekolah di wilayah Sampang beberapa waktu lalu, menurutnya sudah ditangani dan langsung dilakukan pembelajaran daring kala itu, kemudian sekolah dilakukan penyemprotan disinfektan dan disterilkan selama seminggu.
“Sekolah yang di Sampang yang positif jumlahnya ada 3, siswa ada 2 dan 1 wali murid, sudah tertangani oleh puskesmas untuk isolasi dan sekolah disterilkan mulai Senin kemarin,” ujarnya.