SERAYUNEWS- Setelah sempat terjatuh di jalur ekstrem Gunung Rinjani, Benedikt Emmenegger, pendaki asal Swiss, akhirnya berhasil dievakuasi pada Rabu, 16 Juli 2025 pukul 17.00 WITA menggunakan helikopter.
Proses evakuasi yang berlangsung dramatis ini merupakan hasil sinergi luar biasa dari tim gabungan SAR Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), EMHC, Rinjani Squad, serta relawan lainnya.
Melansir keterangan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) di Instagram resminya, korban telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan yang berada di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.
Helikopter langsung membawa Benedikt ke salah satu rumah sakit rujukan di Bali. Di sana, tim medis akan memberikan penanganan lanjutan atas cedera yang dialami korban.
Kepala Balai TN Gunung Rinjani, Yarman, melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Mataram pada Rabu siang.
Menanggapi laporan itu, tim rescue Pos SAR Kayangan segera dikerahkan ke lokasi kejadian dengan membawa perlengkapan lengkap, mulai dari alat mountaineering, komunikasi, medis, hingga kendaraan operasional.
Upaya penyelamatan melibatkan banyak pihak, termasuk:
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya dalam keterangannya di Instagram SAR Nasional menyatakan bahwa pihaknya juga menurunkan personel tambahan dari Mataram untuk memperkuat proses evakuasi di medan berat tersebut.
Setelah insiden ini, pihak BTNGR kembali mengingatkan seluruh pendaki untuk selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di jalur-jalur ekstrem Gunung Rinjani.
Pendaki diminta memperhatikan pijakan kaki di setiap langkah, tidak terburu-buru, dan selalu mengutamakan keselamatan.
“Gunakan jasa guide resmi, persiapkan fisik dan mental, serta ikuti prosedur yang berlaku,” tulis pernyataan resmi BTNGR.
Kabar evakuasi menggunakan helikopter ini mendapat perhatian luas di media sosial. Warganet bersyukur atas kecepatan respons tim SAR.
Namun banyak pula yang menyoroti kondisi jalur yang rusak dan berharap adanya perbaikan infrastruktur pendakian, termasuk pembangunan helipad di titik-titik rawan.
“Kalau korbannya WNI, apa tetap pakai helikopter juga?” tanya salah satu netizen dengan nada kritis.
“Semoga nanti ada beberapa titik heliped,” tambah pengguna lain.
Banyak pendaki yang pernah menaklukkan Rinjani menyebut bahwa medan gunung ini tidak cocok untuk pendaki pemula. Jalur menuju puncak dan Danau Segara Anak sangat curam, licin, dan membutuhkan stamina serta pengalaman.
Gunung Rinjani adalah permata nusantara yang harus kita jaga bersama. Pemerintah, pengelola, dan para pendaki harus saling bahu-membahu menjaga keselamatan dan kelestarian alamnya.