Ganjar menyampaikannya usai meninjau PPDB di SMAN 5 Semarang, Senin (20/6). Ganjar menegaskan, sejak mulai pada 15 Juni lalu hingga hari ini tidak ada kendala PPDB yang berarti.
“Lancar sih, ada beberapa kesulitan menginput. Sehingga ada satu desk kita siapkan untuk membantu,” ujar Ganjar.
Desk tersebut, bagi calon peserta didik yang mengalami kendala saat mendaftar online. Rerata kesulitan terjadi saat penginputan.
“Termasuk dalam proses verifikasi ternyata ada potensi data yang tidak sama. Maka nilai tadi disampaikan sehingga bisa cepat untuk dilakukan verifikasi” katanya.
Ganjar meminta kepada orangtua untuk mendampingi anaknya. Selain itu, Ganjar mengimbau agar siswa dan orangtua memikirkan alternatif sekolah sebelum menghadapi pengumuman hasil PPDB.
“Biasanya pas pengumuman nanti pada panik, sekolah di manapun bisa. Mau di negeri 1, 3, atau swasta itu sama saja. Agar anak-anak punya semangat belajar yang tinggi,” katanya.
Ganjar mengatakan, para calon peserta didik dan orangtua jangan bergantung pada satu sekolah yang jadi pilihan. Sebab dengan sistem zonasi akan memperketat proses seleksi.
“Kita mengingatkan kalau sudah input data jangan lupa daftar. Bahkan tadi (di SMAN 5 Semarang) dimintain nomor teleponnya,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, sampai hari ini belum ada laporan kendala PPDB berarti. Pelaksanaan masih berjalan dengan baik dan lancar.
“Nggak sih, sampai hari ini belum. So far masih baik-baik saja,” tandasnya.
Suyanta, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng mengatakan, sampai hari ini keluhan terkait PPDB hanya terkait teknis. Dari pihak sekolah, kata Suyanta juga menyiapkan desk bantuan untuk melayani kesulitan orangtua dan calon peserta didik.
“Secara umum pihak dinas pendidikan bersama tim dan sekolah ini berusaha melayani PPDB dengan baik. Teknis maupun non teknis,” katanya.