

SERAYUNEWS – Delapan bulan sejak dilantik, Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana bersama Wakil Bupati Wakhid Jumali mulai membuktikan janji kampanye mereka dengan membangun jembatan dan akses vital ekonomi warga.
Langkah ini menjadi komitmen nyata Pemkab Banjarnegara untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah serta memperkuat sektor ekonomi dan pendidikan masyarakat desa.
Dalam bidang infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah merampungkan sedikitnya 5 jembatan penghubung dan 8 ruas jalan strategis, dengan total anggaran sekitar Rp 59 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Banjarnegara.
Pembangunan ini difokuskan pada wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau, terutama di daerah perbukitan dan pinggiran sungai.
Beberapa jembatan yang telah selesai 100 persen antara lain:
“Kami memulai dari yang paling mendesak, yaitu pembangunan jembatan dan akses jalan yang menghubungkan sentra produksi pertanian dan perdagangan. Ini bagian dari janji kampanye kami untuk membuka keterisolasian dan memperlancar pergerakan ekonomi warga,” ujar Bupati Amalia, Rabu (29/10/2025).

Menurut Bupati Amalia, akses infrastruktur yang baik adalah fondasi pemerataan pembangunan.
Jembatan baru memungkinkan masyarakat lebih mudah mengangkut hasil bumi, menjangkau pasar, serta mengakses layanan pendidikan dan kesehatan.
“Kenapa kami memilih jembatan terlebih dahulu, karena jembatan itu vital. Setelah selesai, baru kami lanjutkan pembangunan jalannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, setiap proyek diarahkan agar memberi nilai tambah ekonomi bagi petani dan pelaku UMKM. Infrastruktur harus membuka peluang usaha dan memperkuat rantai distribusi hasil produksi lokal.
Selain jembatan, Pemkab Banjarnegara juga telah menyelesaikan 8 proyek peningkatan jalan utama, di antaranya:
Jalan-jalan ini berfungsi ganda: akses ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Hingga akhir Oktober, sejumlah proyek pendukung seperti drainase Cendana–Klapa Sawit, talud pengaman Banjarmangi–Rakit, dan bronjong Bulukuning–Kubang juga rampung.
“Masih ada tujuh proyek jalan yang kini dalam tahap akhir pengerjaan, progresnya sudah 90 persen,” kata Amalia.
Pembangunan infrastruktur dilakukan melalui sinergi antara DPUPR, Bappeda, dan pemerintah kecamatan serta desa, dengan melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan pemeliharaan.
“Kami ingin masyarakat ikut merasa memiliki. Ketika warga terlibat sejak awal, mereka akan ikut menjaga dan memanfaatkan fasilitas dengan baik,” katanya.

Bupati Amalia menegaskan bahwa pembangunan tidak berhenti di tahun pertama. Seluruh program akan dilanjutkan bertahap sesuai visi-misi pembangunan lima tahun ke depan dan ketersediaan anggaran daerah.
“Kami ingin pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat, tidak hanya di pusat kota tapi juga hingga pelosok desa,” tegasnya.
Pemkab juga membuka ruang aspirasi publik melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) agar kebutuhan masyarakat bisa diakomodasi langsung.
Masyarakat yang wilayahnya tersentuh pembangunan menyambut gembira. Salah satunya Sobari, warga Babadan, Kecamatan Pagentan.
“Dulu kami harus memutar jauh untuk ke pasar. Sekarang dengan jembatan ini, perjalanan jadi lebih cepat dan aman,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pun menegaskan komitmennya: pembangunan berkelanjutan akan terus diarahkan pada proyek yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.