CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Saat ini, peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat obatan terlarang (Narkoba) sudah masuk ke wilayah pelosok pedesaan di Cilacap. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap menyatakan, Kabupaten Cilacap termasuk dalam Zona Merah di wilayah Jawa Tengah dalam peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.
Kepala BNNK Cilacap, Edy Santosa menjelaskan, kondisi Kabupaten Cilacap dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur yang ada membuat kabupaten paling strategis peredararn Narkoba. Beberapa faktor penentu yang menjadikan Cilacap sebagai Zona Merah Narkoba yaitu, keberadaan Lembaga Pemasyarakatn yang ada di Nusakambangan, Pelabuhan, Bandara serta jalur darat yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat.
“Peredaran dan penyalahgunaan sudah sangat marak. Kebanyakan mereka menggunakan sabu-sabu dan juga pil koplo. Disini masih taraf pengguna atau penyalahguna, belum sampai ada produsen,” jelasnya.
Dikatakannya, Nusakambangan menjadi satu indikasi rawan peredaran maupun penyalahgunaan Narkoba. Pasalnya, karena sekitar 60 persen penghuni di Lapas tersebut merupakan narapidana kasus narkoba. Sehingga sangat besar kemungkinan bahwa, mereka masih melakukan peredaran narkoba dengan berbagai cara. Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Cilacap sudah masuk ke pedesaan. Bukan lagi hanya di kota Cilacap maupun di kota kecamatan saja dimana banyak tempat hiburan,
“Kita tetap gencar melakukan berbagai upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba yang bersumber dari Lapas di Nusakambangan,” ungkapnya.
Baca Juga :
Tes Narkoba, Satu Oknum Polisi diduga Konsumsi Shabu
Nyambi Jadi Kurir Shabu, Pedagang Buah Desa Jetis ditangkap Polisi
Salah satu upaya pencegahan peredaran narkoba di dalam nusakambangan juga dilakukan oleh BNNK Cilacap. diantaranya dengan menempatkan personil di Dermaga Wijayapura, untuk melakukan pengecekan barang bawaan bahkan pengecekan urin kepada pembesuk,” ujarnya.(adi)