Banjarnegara, Serayunews.com
Wisuda siswa Permadani, dilakukan oleh ketua DPP Permadani dengan menyematkan Samir pada siswa yang diwisuda.
Ketua DPP Permadani, Antonius Suprianto mengatakan, wisuda ini merupakan angkatan ke X setelah mereka menjalani serangkaian tes pendadaran, mulai dari ke 48 siswa ujian tulis dan pendadaran paragan atau ujian praktik. Sebelumnya, mereka menempuh pendidikan dan pelatihan (pawiyatan) selama enam bulan.
Ketua Permadani Kabupaten Banjarnegara, Bagong Sugiyanto mengatakan, mereka sudah menjalani pendidikan selama 6 bulan dengan materi terkait pengetahuan dan keterampilan bahasa maupun budaya Jawa.
Sehingga memiliki kompetensi untuk berkiprah di tengah masyarakat, baik sebagai pembicara dalam bahasa Jawa (pamedhar sabda) atau pembawa acara (MC/panatacara) pada prosesi pernikahan dengan Jawa.
“Siswa pawiyatan Permadani selama pelatihan mendapatkan berbagai materi antara lain, basa dan sastra Jawa, kepanatacaran, ngadi busana, renggeping wicara, Adat Jawa, padhuwungan, tata krama, sekar setaman, juga sekar gendhing,” kata Bagong.
Selain itu, siswa Permadani dididik untuk menjadi sosok-sosok yang membentengi, menjaga dan melestarikan budaya tradisional, di tengah gempuran globalisasi.
“Kami warga Permadani siap menjadi pelestari budaya Jawa yang merupakan bagian dari budaya nasional,” ujar Bagong.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pelantikan Pengurus Permadani Banjarnegara masa bhakti 2022-2026. Serta penobatan siswa pinunjul (siswa terbaik), atas nama Kadiyono dan Muhamad Diaz Syahbana.
Asisten Pemerintahan Kesra, Tursiman berpesan agar para siswa yang telah diwisuda dapat menjadi teladan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dia juga memberikan apresiasi kepada Permadani. Berbagai hal yang telah dilakukan oleh Permadani adalah bagian dalam nguri-nguri budaya warisan leluhur. Menurutnya, di era digital dan kemajuan zaman seperti sekarang ini budaya lokal harus terus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah.
“Kita mempunyai banyak kearifan lokal, budaya yang adiluhung. Kalau bukan kita yang menjaga dan melestarikannya lalu siapa lagi?” katanya.