Purwokerto, serayunews.com
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso mengatakan, meskipun sudah mendapatkan rekomendasi untuk menggelar perkuliahan tatap muka, namun sampai saat ini baru sebagian mahasiswa yang melaksanakannya, Terutama untuk mahasiswa yang melakukan praktikum. Dan ditetap diberlakukan syarat, mahasiswa harus sudah vaksin, dalam kondisi sehat dan mendapat izin dari orang tua.
“Vaksinasi ini salah satunya memang dalam rangka persiapan kuliah tatap muka, karena target kita capaian vaksin untuk mahasiswa dan para dosen serta karyawan UMP 100 persen. Saat ini untuk kalangan dosen dan karyawan sudah mencapai 80 persen lebih,” jelas Rektor.
dr Jebul Suroso mengatakan, saat ini baru sekitar 20 persen yang melakukan perkuliahan tatap muka, terutama untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran. Para mahasiswa Fakultas Kedokteran ini dikarantina di asmara mahasiswa. Namun, mengingat aktivitas mahasiswa tidak hanya sebatas di lingkungan kampus saja, maka UMP mengupayakan untuk warga di sekitar kampus juga harus divaksin. Mulai dari para pemilik kos, penyedia layanan warung makan dan lainnya.
“Dalam radius tertentu, warga sekitar kampus hendaknya sudah vaksin,” terangnya.
Lebih lanjut Rektor menyatakan, saat ini baru sekitar 20 persen mahasiswa yang melakukan kuliah tatap muka. Setelah semester genap nanti, ditargetkan ada 50 persen mahasiswa yang kuliah tatap muka dan baru pada tahun ajaran baru nanti bisa sampai 100 persen.
“Kalau boleh kita mengusulkan supaya pada Desember-Januari nanti tidak ada libur panjang, karena libur panjang sangat berpotensi untuk meningkatkan penyebaran Covid-19, kita harus menghindari dan mengantisipasi jangan sampai terjadi gelombang ke tiga Covid-19,’ ucapnya.
Sementara itu, Wabup Banyumas, Sadewo menyampaikan, saat ini capaian vaksinasi di Banyumas sudah 58,55 persen lebih. Dan tatgetnya Banyumas bisa mencapai 70 persen vaksin dalam waktu secepatnya.
Hanya saja, lanjut Wabup, ia mengakui jika saat ini animo masyarakat untuk vaksin mulai menurun. Ia mencontohkan saat bulan lalu UMP mengadakan vaksin massal, hanya dalam hitungan jam kuota yang disediakan sudah habis. Namun, dalam vaksinasi kali ini dari kuota 5.000 yang disediakan, yang mendaftar baru 3.500 orang.
“Saya juga heran mengapa animo untuk vaksin menurun, mungkin masyarakat menganggap Covid-19 sudah selesai. Namun untuk vaksinasi kali ini, UMP akan berupaya untuk jemput bola vaksin bagi kalangan lansia,” katanya.