Dalam forum ini, tim Digital Refinery Center (DRC) Cilacap mengusung tema Robotic Process Automation (RPA) & Power Business Intelligence (BI) become Virtual Reality Refinery. Sebuah inovasi yang mengalihkan peralatan kerja di area kilang, ke dalam dunia maya melalui perangkat Virtual Reality (VR).
Ketua Tim DRC, Yustinus Maria mengungkapkan, teknologi Metaverse berawal dari ide melatih kemampuan operator sesuai standar dan ketentuan Sistem Tata Kerja Perusahaan (STKP), dengan tetap meminimalisir risiko kegagalan operasi.
“Kilang Cilacap beroperasi 24 jam. Tentu mustahil kami menyela operasional kilang untuk latihan operator,” jelasnya.
Dari kondisi inilah, pihaknya mengoptimalkan teknologi VR melalui tampilan konten yang dapat melatih maupun menguji operator dalam mengoperasikan kilang.
“Operator bisa berlatih tanpa menyentuh alat secara langsung dan merasakan sensasi yang sama di dunia nyata, namun tetap sesuai tahapan STKP melalui VR,” kata Yustinus.
Lanjut dia, pemanfaatan teknologi Metaverse sangat menguntungkan karena menghilangkan risiko gangguan operasional akibat simulasi STKP dan meniadakan risiko kerusakan peralatan karena kesalahan tahapan STKP.
“Selain itu menjadi percepatan peningkatan skill operator kilang dengan pelatihan virtual serta menampilkan data aktual dashboard historical maintenance terkait equipment yang dapat tampil update sesuai kondisi dalam kilang,” imbuh Yustinus.
Dari sisi profit, tambah Yustinus, project Metaverse menghemat hingga Rp 9,7 miliar dibandingkan pelaksanaan secara nyata di lokasi.
“Tak hanya itu, project ini menekan potensi kegagalan operasi khususnya pada unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang memberikan margin senilai lebih dari Rp 46 miliar,” tuturnya.
Diungkapkan Yustinus, ide Metaverse ini berhasil mencuri perhatian dewan juri sehingga DRC masuk 20 tim terpilih mengikuti Mita Summit di Hotel Double Tree Surabaya.
“Kami sangat bangga. Dari 93 ide inovasi seluruh Pertamina Groups, hanya 20 tim yang lolos termasuk DRC Cilacap. Di sini kami mendapatkan mentoring secara langsung” ucap pekerja dari fungsi Produksi 3 kilang Cilacap ini.
Hasilnya dari 20 besar, DRC yang juga beranggotakan Endik Dwi Martha Yudha (Produksi 3), Aditya Anung DN (CSR & SMEPP Officer) dan Arfian Mesano (Media Commrel) berhasil lolos Top 10 untuk kemudian diambil 5 besar.
“Meski belum berhasil menembus 5 besar, kami sangat senang sampai di titik ini. Membawa inovasi Metaverse kilang Cilacap yang bisa direplikasi di unit operasi seluruh kilang di Indonesia,” ungkap Yustinus.
Direktur Penunjang Bisnis Pertamina (Persero), Dedi Sunardi, mengaku bangga atas seluruh kreasi & inovasi para peserta sebagai modal penting untuk kemajuan Pertamina.
“Saya bangga dari 93 menjadi 20 tim, lalu 10 besar dan diambil 5 besar. Semuanya merupakan karya luar biasa. Tahun depan harus lebih menantang lagi dengan tema transisi energi, persiapkan dari sekarang,” kata dia yang juga menjadi salah satu juri Mita Summit 2022.
Terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Cecep Supriyatna, mengapresiasi kontribusi tim DRC pada ajang Mita Summit 2022.
“Kami sampaikan terimakasih atas pencapaian tim DRC. Selain membawa nama kilang Cilacap juga menjadi wujud nyata semangat Nasionalisme anak bangsa yang berkarya di PT KPI RU IV Cilacap, kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia,” katanya.