SERAYUNEWS – Kabupaten Purbalingga kembali menunjukkan taji dalam ajang inovasi desa. Tri Bowo Pangestika, petani milenial asal Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara, menjadi wakil Purbalingga dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025.
Ia tampil dalam kategori Posyantekdes Berprestasi melalui lembaga yang dipimpinnya, Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan.
Dalam sesi presentasi daring di Podcast Media Center Dinas Kominfo Purbalingga, Tri Bowo bersama rekannya, Nur Hayati, memaparkan program unggulan Posyantekdes mereka.
Salah satu inovasi yang menonjol adalah kawasan pertanian terintegrasi “Artansi Chandra Kahuripan” yang telah menjadi pusat edukasi dan studi tiru dari berbagai daerah.
“Saat ini, Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan memiliki lebih dari 130 orang pengurus aktif yang terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan teknologi tepat guna. Jumlah ini menunjukkan antusiasme dan partisipasi tinggi dari masyarakat desa terhadap inovasi di sektor pertanian, khususnya anak muda,” katanya, Jumat (9/5/2025).
Tri Bowo, yang pernah lolos hingga tingkat nasional dalam ajang serupa, mengungkapkan pentingnya inovasi di sektor pertanian bagi anak muda desa.
“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi di sektor pertanian menjadi hal yang sangat krusial bagi desa. Dan ini bisa menjadi peluang besar, terutama bagi anak-anak muda di desa,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa tantangan awal terletak pada keterbatasan SDM. Namun, semangat gotong royong dan pendampingan yang konsisten membuat lembaga ini mampu memberi dampak besar bagi masyarakat.
“Setidaknya lebih dari 50 persen masyarakat desa telah merasakan secara nyata dampak positif dari program yang kami jalankan. Ke depan, kami berharap dapat memperluas jangkauan manfaat ini ke desa-desa atau ke wilayah yang lebih luas,” tambahnya.
Penilaian lomba dilakukan oleh tim juri dari provinsi yang terdiri dari Rahma (Dispermasdes Jateng), Gerrys Gusfiano R, dan Zaenal Azis Masykur.
Dalam keterangannya, Zaenal Azis menegaskan pentingnya peran Posyantekdes sebagai lembaga riset dan inovasi teknologi desa.
“Fungsi Posyantekdes berbeda dengan BUMDes, namun keduanya tetap harus saling berkolaborasi dalam membangun kemandirian desa,” katanya.
Sementara itu, Eko Juli Purnomo, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas Permasdes Purbalingga, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik semangat desa-desa lain untuk terus berinovasi. Dinas Permasdes akan terus mendukung tumbuhnya kreativitas masyarakat desa sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Purbalingga,” pungkas Eko.
Keikutsertaan Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan dalam Lomba TTG Jateng 2025 membuktikan bahwa inovasi berbasis desa mampu bersaing secara positif. Inisiatif ini menjadi inspirasi bagi pembangunan desa mandiri dan berdaya saing tinggi.