Banjarnegara, serayunews.com
Para relawan yang diterjunkan merupakan relawan pilihan yang sudah menjalani berbagai tahapan pertolongan pertama, termasuk siap untuk membantu memantau kesehatan para pemudik dan masyarakat yang membutuhkan.
Ketua PMI Banjarnegara, Amalia Desiana mengatakan, para relawan yang diterjunkan oleh PMI Banjarnegara dalam arus mudik dan arus balik Lebaran ini, sebelumnya sudah dibekali dengan berbagai mater pertolongan pertama, dan materi ini merupakan hal wajib bagi relawan PMI Banjarnegara.
“Kita refresh pengetahuan mereka, sehingga saat kita terjunkan ini sudah benar-benar siap untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Tetunya dalam praktik di lapangan, para relawan ini wajib menerapkan standart operasional dan saver acces sebagai pedoman keselamatan saat penugasan,” ujarnya.
Baca juga: [insert page=’lagi-jumat-barokah-banjarnegara-ajak-70-anak-yatim-belanja-baju-lebaran’ display=’link’ inline]
Meski bertugas, dia tetap meminta para relawan untuk selalu menjaga kesehatan dan senantiasa mengutamakan keselamatan dalam bertugas, serta memberikan layanan prima kepada masyarakat secara profesional, netral, berkarakter, dan bergerak bersama masyarakat.
Selain itu, dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan PMI Banjarnegara selalu bersinergi dengan tim lain, mulai dari jajaran Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, RAPI, serta relawan lain yang terlibat dalam Pos Pengamanan mudik lebaran tahun 2023.
“Selain membuka posko pelayanan terpadu, PMI Banjarngara juga menyiagakan layanan PMI mobile pada sejumlah objek wisata yang ada di Banjarnegara,” katanya.
Dikatakannya, pos pelayanan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2023 ini akan berlangsung hingga 1 Mei mendatang. Untuk itu, para relawan PMI Banjarnegara sudah bersiap memberikan pelayanan 24 jam, termasuk pelayanan ambulance dan respon cepat pertolongan pertama.
Komandan KSR PMI Banjarnegara, Heri Yulianto berharap, seluruh relawan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bersinergi dengan berbagai pihak.
“Selamat bertugas kepada kawan-kawan, pedomani kode etik dan 7 prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional.” ujarnya.