Wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Banjarnegara, mulai melandai. Bahkan dari 285 hewan yang sebelumnya suspect PMK, sudah sembuh.
Banjarnegara, serayunews.com
Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengatakan, jelang perayaan Iduladha, mobilitas hewan kurban terus meningkat. Namun masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kesehatan hewan kurban yang ada di Banjarnegara. Sebab saat ini pihaknya sudah meminta dinas terkait untuk terus mengawasi mobilitas hewan kurban yang rentan terjangkit PMK.
“Saya sudah minta pada dinas terkait untuk mengawasi terus. Termasuk, menegaskan pada dokter hewan untuk benar-benar mengawasi perputaran hewan ternak, khususnya di pasar hewan yang sudah mulai buka,” katanya.
Selain itu, sebagai antisipasi pemerintah bersama dengan paguyuban pedagang hewan juga sudah melakukan pembatasan peredaran hewan. Pembatasan tersebut termasuk hanya melayani ternak lokal Banjarnegara yang masuk dan keluar dari pasar hewan. Hal ini sebagai pencegahan dan antisipasi mewabahnya PMK di Banjarnegara.
“Kita sempat menutup pasar hewan, namun saat ini sudah buka kembali. Termasuk untuk sapi, hanya saja masih sebatas untuk ternak lokal Banjarnegara,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Totok Setya W mengatakan, meski sudah berkurang, pihaknya tetap mengantisipasi. Tetap ada pencegahan melalui sterilisasi dan penyemprotan disinfektan pada beberapa pasar hewan dan tempat peternakan. Antisipasi lain, katanya, mengajak masyarakat yang memiliki ternak, untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan kandangnya.
“Saat ini semua hewan ternak yang suspect PMK sudah sembuh, namun kami tetap melakukan pengawasan ternak. Saat pelaksanaan kurban nanti, kami juga menerjunkan petugas untuk memeriksa hewan, tidak hanya PMK, tetapi juga penyakit lain seperi cacing hati yang sering ada pada hewan kurban,” ujarnya.