Polresta Cilacap telah menggelar rekonstruksi kasus perampokan bersenpi di Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja Cilacap, Selasa (4/4/2023) dengan 24 adegan. Faktanya, para pelaku telah merencanakan aksi perampokan. Bahkan sebelum beraksi, mereka sempat berbelanja di Pasar Kedungreja.
Cilacap, serayunews.com
Jajaran Sat Reskrim Polresta Cilacap masih terus mengembangkan kasus perampokan sadis di Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Perampokan dengan aksi penembakan itu terjadi Senin sore (27/3/2023).
Sementara, dari hasil penyidikan dan gelar rekonstruksi, tiga orang tersangka ini berbagi peran. Dalang aksi ini berawal dari rencana Sugiono alias Kowo (45). Tersangka Saiun alias Buang (39) berperan sebagai penggambar lokasi, dan Sarwanto alias Iwan sebagai eksekutor.
Dari hasil pemeriksaan polisi, aksi perampokan ini telah mereka rencanakan 10 hari sebelum beraksi. Khususnya, setelah mereka mendapat informasi mengenai transaksi di toko yang juga sebagai agen BRILink tersebut.
Baca juga: [insert page=’perekam-video-perampokan-di-kedungreja-cilacap-mendapat-penghargaan’ display=’link’ inline]
“H-1 kejadian mereka sempat belanja di Pasar Kedungreja berupa jaket, tas, sepatu, menurut mereka (setelah beraksi) dibuang di Sungai Citanduy,” ujar Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto usai rekonstruksi, Selasa (4/4/2023).
Salah satu tersangka mendapat informasi dari saudaranya di Desa Kaliwungu. Terkait hal itu polisi masih mengembangkannya, karena menurutnya tidak ada keterlibatan warga soal cerita toko yang bisa bertransaksi dengan jumlah besar.
“Untuk sementara kita kembangkan, tapi tidak ada (keterlibatan). Yang jelas ini hanya cerita haluan biasa. Jadi sebetulnya bukan masalah ceritanya, memang pelaku sudah mengarah untuk mencari kesempatan pada cerita itu,” terangnya.
Baca juga: [insert page=’warga-padati-lokasi-rekonstruksi-perampokan-di-kedungreja-cilacap’ display=’link’ inline]
Sementara, dua sepeda motor yang mereka gunakan untuk beraksi, satu kendaraan mereka titipkan dan satu kendaraan mereka jual.
“Sepeda motor mereka tinggal di Pangandaran, yang beat mereka titipkan di anaknya dan honda grand mereka jual 700 ribu,” tambahnya.
Untuk jumlah kerugian juga masih dalam penghitungan ulang, tidak seperti kabar beredar kerugian hingga 100 juta lebih. Sebab kemungkinan saat itu terdapat salah hitung dari korban karena panik.
Baca juga: [insert page=’rekonstruksi-perampokan-di-kedungreja-korban-lakukan-perlawanan-lalu-ditembak’ display=’link’ inline]
“Kerugian masih kita dalami karena mungkin ada salah penghitungan karena saat kejadian korban panik berkisar 100 juta, tapi setelah kami konfirmasi ke tersangka sekitar 30 juta,” ujarnya.
Sedangkan terkait dengan senjata api untuk beraksi dan melukai dua korban, jajaran Polresta Cilacap masih mengembangkannya.
“Sementara masih kami kembangkan, terkait senjata api ada 2 digunakan tapi saat penangkapan ada 4 dan amunisinya,” tandasnya.