Polresta Banyumas mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk menempelkan stiker di setiap rumah. Stiker tersebut untuk mengetahui data jumlah pemudik. Langkah tersebut sebagai tindak lanjut dari program Polda Jawa Tengah dalam rangka Operasi Lilin Candi 2021 terkait penanganan Natal dan Tahun Baru 2022,
Purwokerto, serayunews.com
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol M Firman L Hakim melalui Kabag Ops Polresta Banyumas, Kompol Aldino Agus Anggoro mengatakan, tidak hanya Bhabinkamtibmas saja yang melaksanakan kegiatan tersebut. Namun, mereka juga bersinergi dengan Bhabinsa dan Pemerintah Kelurahan atau Desa untuk melakukan pendataan pemudik.
“Mereka mendatangi rumah warga yang ada pemudik dari luar kota. Kemudian setelah melakukan pendataan mereka akan menempel stiker terkait data pemudik,” ujar dia, Selasa (28/12/2021).
Kompol Aldino menjelaskan, untuk stiker yang terpasang berisikan data tentang jumlah pemudik, kemudian tanggal kedatangan dan kembali, serta data mereka sudah divaksin ataupun belum. Selain itu, data hasil rapid tes antigen atau PCR sewaktu perjalanan mudik.
“Dengan adanya pendataan dan pemasangan stiker pada rumah-rumah yang didapati ada pemudik, baik yang masuk maupun keluar bisa terdatakan. Sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan cepat,” katanya.
Tidak hanya melakukan penempelan stiker saja, pihaknya juga melakukan swab random terhadap para pemudik yang melaksanakan libur Natal dan Tahun baru di Kabupaten Banyumas. Kegiatan tersebut dilaksanakan di sejumlah pos perlayanan perbatasan, pos pelayanan Baturraden dan Pos terpadu Alun-alun Purwokerto.
“Selain itu, bagi pemudik yang belum melakukan vaksinasi, kami juga menyediakan dosis vaksin. Tujuannya adalah, untuk memberikan kenyamanan dan menjaga masyarakat. Semoga Kabupaten Banyumas tetap aman dan sehat,” ujar dia.
Meski Banyumas berada di Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, serta dalam Operasi Lilin Candi 2021, Kompol Aldino berpesan agar masyarakat selalu mengedepankan protokol kesehatan serta menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan masyarakat, apalagi yang menimbulkan kerumunan.