SERAYUNEWS– Berikut ini adalah profil Aliah Sakira pembawa baki penurunan bendera HUT ke-80 RI di Istana Merdeka.
Momen upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu, 17 Agustus 2025, kembali menghadirkan cerita menarik dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Salah satu yang mencuri perhatian publik adalah Aliah Sakira, putri asal Sulawesi Selatan yang mendapat kepercayaan besar sebagai pembawa baki dalam prosesi penurunan bendera merah putih.
Nama Aliah Sakira mendadak ramai diperbincangkan di media sosial setelah ia tampil dengan penuh ketenangan dan khidmat saat menjalankan tugasnya.
Tugas pembawa baki bukanlah peran biasa, melainkan posisi paling penting dalam upacara karena simbolik membawa Sang Saka Merah Putih.
Keberanian, ketegapan, dan sikap penuh tanggung jawab dari Aliah membuat masyarakat bangga sekaligus penasaran dengan sosok remaja asal Makassar tersebut.
Dalam struktur Paskibraka, pembawa baki memiliki peran krusial. Tugasnya adalah membawa bendera pusaka dari Presiden atau perwakilan negara ke pasukan pengibar untuk kemudian dikibarkan, serta membawanya kembali saat penurunan.
Posisi ini bukan hanya menuntut keterampilan fisik, tetapi juga mental yang kuat.
Aliah yang mewakili provinsinya, Sulawesi Selatan, menunjukkan sikap tenang, wibawa, serta penuh dedikasi.
Momen tersebut tentu tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga keluarga, sekolah, dan daerah asalnya.
Aliah Sakira lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 1 Oktober 2008. Saat ini, ia berusia 16 tahun dan tercatat sebagai siswi di SMA Negeri 14 Makassar.
Dari kecil, Aliah dikenal sebagai pribadi disiplin dan aktif di berbagai kegiatan sekolah, termasuk organisasi serta seni budaya.
Hobinya adalah menari, sesuatu yang membentuk kepercayaan diri sekaligus ketegasannya saat tampil di depan banyak orang.
Aliah merupakan anak dari pasangan Djabbar B dan Azmach Febriany. Dukungan keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilannya hingga lolos seleksi Paskibraka tingkat nasional.
Menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera di Istana Merdeka adalah impian banyak pelajar di Indonesia, namun hanya sedikit yang berhasil mendapat kesempatan emas ini.
Kisah Aliah Sakira bukan hanya sekadar profil pelajar yang sukses menjadi pembawa baki di Istana Merdeka, melainkan juga inspirasi bagi generasi muda.
Ia membuktikan bahwa dengan disiplin, semangat, dan kerja keras, mimpi besar dapat diraih.
Keberhasilannya adalah bukti nyata bahwa anak-anak bangsa dari berbagai daerah, termasuk dari Sulawesi Selatan, memiliki kesempatan yang sama untuk tampil di panggung nasional.
Momen penugasan Aliah di HUT RI ke-80 akan tercatat sebagai bagian sejarah yang membanggakan, sekaligus menjadi kenangan tak terlupakan baginya.
Harapannya, pengalaman ini bisa menjadi pijakan bagi Aliah dalam menatap masa depan dan terus mengharumkan nama bangsa.
Demikian informasi tentang profil Aliah Sakira, pembawa baki penurunan bendera di Istana Merdeka.***