SERAYUNEWS – Kisah sukses berhasil kembali Saptoyogo Purnomo persembahkan untuk Indonesia. Kali ini, mampu membuka kran perolehan medali kontingen Merah Putih di Paralimpiade Paris 2024.
Lantas, siapakah sosok Saptoyogo Purnomo sebenarnya? Berikut serayunews.com sajikan ulasan profil singkat dari peraih medali perak Paralimpiade 2024 ini.
pelatih para atletik Indonesia, Purwo Adi Sanyoto, mengapresiasi keberhasilan Saptoyogo Purnomo meraih medali perak pada Paralimpiade 2024.
Purwo Adi pun mengucapkan terima kasih atas dukungan program latihan yang diberikan Kemenpora, ketua umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun serta Chef de Mission (CdM), Reda Manthovani.
Program latihan maksimal ditambah dengan motivasi besar yang ditunjukkan Saptoyogo bisa berbuah medali perak pada Paralimpiade 2024.
“Saptoyogo memiliki semangat, disiplin latihan, daya juang dan mental bertanding yang luar biasa. Kelebihan Saptoyogo ini memiliki reaksi dan start yang bagus dibandingkan dengan lawan-lawannya, sehingga lebih mudah mempertahankan kecepatan menuju finish,” ungkap Purwo Adi.
Saptoyogo Purnomo masih akan turun pada para atletik di Paralimpiade Paris 2024 pada nomor pertandingan 200 meter putra klasifiksi T37.
Namun, persaingan berebut medali bakal jauh lebih ketat dengan hadirnya atlet-atlet yang punya spesialisasi nomor pertandingan 200 meter.
Dia mulai menekuni olahraga ini pada usia 16 tahun di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Saptoyogo tergabung ke dalam kelas olahraga T37.
Saptoyogo mengidap cerebral palsy yang memengaruhi gerakan dan kekuatan otot, terutama di tangan dan kaki kanan. Perjuangannya tidaklah mudah, karena ia mengalami panas tinggi dan kejang-kejang saat bayi, yang kemudian mengakibatkan gangguan saraf.
Kendati mengalami keterbatasan fisik, Saptoyogo berhasil meraih berbagai prestasi dalam olahraga para atletik, mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional.
Termasuk lima medali emas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016. Selain itu, dua medali emas di ASEAN Para Games 2017 untuk nomor lari 100 meter dan 200 meter.
Sedangkan, riwayat cidera pernah Saptoyogo alami. Pada tahun 2023 ia mengalami cedera di paha kiri dan kaki kanannya menjelang Asian Para Games 2022. Jauh sebelum itu, pada tahun 2018 ia mengalami cedera pada hamstring kirinya.
2. World Championships
• Kejuaraan Dunia Paris 2023
Nomor: 100m – T37
Rangking: 2
Catatan: 11.27 detik
• Kejuaraan Dunia Kobe 2024
Nomor: 100m – T37
Rangking: 3
Catatan: 11.63 detik
• Kejuaraan Dunia Kobe 2024
Nomor: 200m – T37
Rangking: 3
Catatan: 23.61 detik
• Kejuaraan Dunia Kobe 2024
Nomor: 4x100m Universal Relay
Rangking: 3
Catatan: 48.00 detik
• Kejuaraan Dunia Dubai 2019
Nomor: 100m – T37
Rangking: 3
Catatan: 11.41 detik
• Kejuaraan Dunia Dubai 2019
Nomor: 200m – T37
Rangking: 7
Catatan: 23.53 detik
3. Asian Para Games
• Asian Para Games Hangzhou 2022
Nomor: 100m – T37
Rangking: 1
Medali: Emas
Catatan: 11.35 detik
• Asian Para Games Hangzhou 2022
Nomor: 200m – T37
Rangking: 1
Medali: Emas
Catatan: 23.34 detik
• Asian Para Games Hangzhou 2022
Nomor: 400m – T37
Rangking: 1
Medali: Emas
Catatan: 54.80 detik
• Asian Para Games Hangzhou 2022
Nomor: 4x100m Universal Relay
Rangking: 2
Medali: Perak
Catatan: 47.23 detik