SERAYUNEWS – Gedung DPRD Banyumas yang baru di Jalan Soekarno, komplek Menara Teratai Purwokerto diresmikan, Senin (29/07/2024). Bangunan tersebut berdiri megah di atas lahan seluas 20.250 ha, dengan luas bangunan 9.350,92 m².
Proyek pembangunan gedung tersebut, sudah mulai sejak 2021-2024 dan menelan biaya mencapai Rp76.398.285.000. Gedung berlantai 3 ini, memiliki tiga zona.
Zona A (utara) untuk ruang pimpinan dan sekretariat DPRD. Kemudian zona B (tengah) untuk ruang rapat dan ruang Paripurna, dan zona C (selatan) untuk ruang komisi dan ruang fraksi.
Ketua DPRD Banyumas, dr Budhi Setiawan menyampaikan, gedung senilai Rp 76,3 miliar ini mulai berfungsi bertahap. Harapannya akan ada percepatan penyelesaian secara keseluruhan dalam waktu dekat.
Sehingga anggota DPRD Banyumas periode 2024-2029 yang akan menjalani pelantikan 20 Agustus 2024 nanti sudah bisa menempati secara total.
“Anggaran yang sudah terserap Rp 76,3 miliar dan belum selesai semua. Sampai ada landskap dan penerangan jalan masih butuh anggaran sekitar Rp 14 miliar lagi,” katanya, usai acara peresmian.
Ruang paripurna berada di lantai dua, dengan kapasitas sekitar 250 orang. Terdiri ruang utama untuk paripurna, dan sisi kanan-kiri masing-masing bisa menampung 100 orang.
Kemudian di lantai 3, ada ruang balkon untuk pengunjung saat ada agenda-agenda besar berkapasitas sekitar 250 orang.
Pada tahap empat nanti, akan fokus penyelesaian gedung sayap utara untuk ruang pimpinan, Sekretaris DPRD, serta ruang staf. Sedangkan gedung sayap selatan, ada ruang komisi dan ruang fraksi.
Gedung ini lengkap dengan sarana multimedia, wifi, CCTV, tata suara, instalasi proteksi kebakaran, hydrant, serta area parkir berkapasitas 200 sepeda motor, 120 mobil, dan 5 bus.
Budhi yang juga ketua DPC PDI Perjuangan itu menceritakan, kondisi gedung tersebut mengalami perubahan dari design awal.
Saat peletakan batu pertama tahun 2020, anggaran awal sekitar Rp 9 miliar untuk fondasi. Di depan gedung DPRD baru, tidak berdiri bangunan Convention Hal dan Manara Teratai.
Dua bangunan tersebut yang pembiayaannya dengan dana pinjaman PEN, semula akan berada di sebelah barat Jl Soekarno, komplek Masjid Seribu Bulan Sabit. Namun dalam perjalanannya, terjadi perubahan oleh pihak eksekutif.
“Awalnya di muka gedung dewan ini, tidak ada menara dan Convention Hall. Di depan gedung ini, mulanya ada semacam alun-alun tempat berkumpul masyarakat. Jadi kalau ada demo-demo, bisa lebih leluasa,” katanya.
Namun pada 2021 muncul dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang harus terserap.
“Tidak tahu keputusan bagaimana ada Convention Hall. Menara yang sebelah barat jadi di timur, daerah yang harusnya jadi alun-alun, menjadi lahan parkir dan Gedung DPRD Banyumas ini malah tertutup convention hall,” kata dia.
Akhirnya proyek pembangunan gedung dewan terus berlanjut, karena sudah ada fondasi bernilai Rp9.5 miliar.
“Ya akhirnya tidak apa apa lah, karena yang penting kinerja jadi makin meningkat,” kata dia.