PT Hasil Melimpah Cilacap Ekspor Perdana Ikan Layur ke Tiongkok

Ekspor perdana produk perikanan ikan layur ke Tiongkok ditandai dengan pelepasan truk kontainer oleh sejumlah pejabat di halaman pabrik PT Hasil Melimpah Cilacap, Kompleks dermaga PPS Cilacap, Kamis (16/3/2023). (Ulul Azmi/Serayunews).

PT Hasil Melimpah Cilacap melepas ekspor perdana produk perikanan ikan layur beku ke Tiongkok. Ekspor perdana senilai 1,3 miliar ini sebagai pemacu semangat perusahaan lain di Cilacap untuk mengekspor dengan cap produk Cilacap.


Cilacap, serayunews.com

Ekspor perdana produk perikanan ikan layur beku ke Tiongkok ditandai dengan pemecahan kendi. Lalu, pelepasan truk kontainer berisi sekitar 29 ton ikan layur, di kompleks dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Kamis (16/3/2023).

Direktur PT Hasil Melimpah Cilacap Law A Gwan mengatakan, ekspor perdana ikan layur dari Cilacap untuk mengenalkan kepada dunia produk asli Cilacap. Karena menurutnya, selama ini produk Cilacap banyak diekspor oleh perusahaan dari luar Cilacap. Sebab, perusahaan di Cilacap banyak yang belum kantongi izin ekspor sendiri.

“Targetnya ikan Cilacap terkenal di dunia. Sebab, selama ini yang diekspor dan sebagian besar di Semarang, Jakarta dan Surabaya. Saya yakin (ikannya) dari Cilacap karena yang terbesar perikanannya,” ujarnya.

Baca juga: Aktivis Pendidikan Hingga Pengacara Kondang di Cilacap Daftar Bacaleg Golkar

Law A Gwan mengakui mudahnya mengurus izin ekspor. Hal itu dia ketahui setelah  perusahaannya terjun sendiri untuk mengurus perizinan ekspornya tanpa lewat perantara orang lain.

“Untuk terjun ekspor di perusahaan sendiri butuh proses, bayangan kami mahal dan sulit. Sebab, selama ini banyak perusahaan menyuruh orang mengurus, ternyata setelah mengurus sendiri semua nol, tidak ada biaya dan tidak sulit ternyata,” terangnya.

Dalam acara itu, turut hadir Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta, Edi Santoso. Lalu, Plt Kepala Dinas Perikanan Dikdik Nugraha, Danlanal Cilacap, Kepala PPSC, Kasatpol Airud Polresta Cilacap. Kemudian, HNSI, KUD Minosaroyo, dan sejumlah undangan lainnya.

Genjot Produktivitas Ekspor Ikan

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta, Edi Santoso memberikan pandangannya. Pihaknya dari Kementerian Kelauatan dan Perikanan berupaya menggenjot produktivitas ekspor ikan. Saat ini ada 171 negara yang menerima ikan dari Indonesia dan Cina Tiongkok ini adalah yang terbesar.

“Namun harus mempunyai persyaratan tertentu, izin masuk ke negara Cina yang pemantauannya melalui sistem jaminan mutu dari UPI tersebut. Kami melaksanakan surveillance (pengawasan) terhadap sistem jaminan mutu, termasuk pegawai harus vaksin dua kali dan ini kami pantau,” ujarnya.

Edi menambahkan, bahwa ekspor ikan layur Ini sebagai contoh untuk unit pengolahan lain. Contoh bahwa hasil perikanan Cilacap melimpah dan tidak kena biaya dalam mengurus perizinnya.

“Bisa kami katakan nol karena kami tidak membebani biaya apapun yang penting komitmen penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan,” ujarnya.

Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta, Edi Santoso, saat menyerahkan dokumen ekspor kepada Direktur PT Hasil Melimpah Cilacap Law A Gwan di Kompleks dermaga PPS Cilacap, Kamis (16/3/2023) (Ulul Azmi/Serayunews).
3.800 Ton

Kepala PPS Cilacap Imas Masriah mengatakan, bahwa ekpor ikan yang terdata di PPSC, tahun 2022 baru 3.800 ton ikan. Saat ini juga baru ada dua perusahaan yang ekspor langsung ke negara tujuan, tidak lagi menggunakan kerjasama dengan perusahaan lain, salah satunya PT Hasil Melimpah Cilacap ini.

Selain itu, menurutnya dari 29 unit pengolahan ikan (UPI) di kawasan PPSC, baik yang sudah operasional maupun proses pembangunan, baru 4 (empat) perusahaan yang memenuhi syarat. Ke depan akan ada upaya agar semua perusahaan yang memiliki persyaratan untuk ekspor langsung.

“Harapan ke depan, karena PT Hasil Melimpah Cilacap ekspor melalui Tanjung Priok, ke depan mendorong pemerintah daerah bisa memfasilitasi karena kami sudah koordinasi dengan Pelindo maupun KSOP nanti ekspornya lewat Pelabuhan Tanjung Intan. Sehingga bisa memangkas biaya operasional,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar melalui Plt Dinas Perikanan Cilacap Dikdik Nugraha memberikan pandangannya. Dia menyambut baik ekspor perdana produk perikanan ikan layur beku ke Tiongkok ini. Harapannya dengan ekspor ini, produksi ikan di Cilacap meningkat dan perekonomian dari sektor perikanan semakin berkembang.

Berita Terkait

Berita Terkini