SERAYUNEWS – Puasa weton masih menjadi salah satu hal yang dijalani oleh masyarakat Jawa. Ada niat puasa dan pandangan menurut Islam.
Puasa weton merupakan puasa yang dilakukan berdasarkan tradisi masyarakat Kejawen. Puasa ini sudah dilaksanakan sejak dulu. Biasanya dilaksanakan dalam 1 hari sesuai dengan wetonnya.
Weton merupakan hari lahir menurut kalender Jawa, ada Pon, Wahing, Kliwon, Wage, Legi. Seseorang menjalankan puasa sebagai bentuk usaha tirakat pada hari kelahiran atau weton sesuai penanggalan Jawa.
Masih ada yang melaksanakan puasa tersebut karena diyakini mendapatkan banyak manfaat baik. Menjalankan puasa pada hari kelahiran sesuai weton tersebut karena memiliki hajat atau tujuan yang diusahakan agar terwujud.
Ada bacaan niat puasa weton dalam bahasa Jawa, lengkap dengan artinya dalam bahasa Indonesia.
“Niat Ingsung pasa ing dina kelahiran tanpa mangan tanpa ngombe kangge (sebutkan hajat/keinginan) kerono Allah Ta’ala”
Artinya: “Saya berniat berpuasa pada hari kelahiran untuk mendapatkan (sebutkan hajat) karena Allah Ta’ala”.
Umat Islam juga menjalankan dapat menjalankan puasa sunah untuk memperingati hari lahir. Dalam Islam, puasa tersebut termasuk dalam puasa sunah secara umum dengan syarat, muslim harus memantapkan hati untuk niat puasa karena Allah di hari itu.
Dari Sa’id RA, ia berkata, “Aku pernah mendengar Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah SWT akan menjauhkan dirinya dari neraka selama tujuh puluh tahun”, (Dalam Shahih al- Bukhari (2685) dan Shahih Muslim (1153).
Umat Islam bisa menjalankan puasa tersebut sebagai bentuk syukur atas kelahiran dengan puasa mutlaq (sunnah muthlaqah) dan bukan dengan niat puasa weton.
Para ulama bersepakat bahwa hukum tersebut dalam Islam adalah mubah atau boleh saja dilakukan. Namun, puasa tersebut tidak termasuk dalam sebuah ibadah.
Seorang muslim yang ingin melaksanakan puasa pada hari kelahiran dianjurkan agar puasa tersebut tidak diniatkan sebagai puasa weton tetapi bisa diganti menjadi puasa sunah pada hari tersebut, membayar nadzar, mengganti hutang Ramadhan, atau puasa sunah lainnya sesuai anjuran agama Islam.
***