SERAYUNEWS – Guna mematangkan strategi pemenangan serta mengantarkan 33 komandan te menuju kursi DPRD Banyumas, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas baru-baru ini menggelar rakercab. Hadir sebagai narasumber, Bupati Wonogori, Joko Sutopo yang memaparkan strategi pemenangan dengan mantap.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas, dr Budhi Setiawan mengatakan, bupati Wonogiri masuk dalam tim khusus pemenangan PDI Perjuangan. Sehingga saat rakercab di Banyumas hadir untuk menjelaskan strategi pemenangan yang sudah berjalan di Wonogiri dengan lebih detail.
“Yang pasti dalam pemilu mendatang PDI Perjuangan menerapkan sistem komandan te yang mengedepankan asas gotong-royong. Tidak ada kader yang tidak bergerak dan antarcaleg harus bersinergi,” terangnya.
Lebih lanjut ketua DPRD Banyumas ini menjelaskan, pihaknya juga memaparkan tentang hasil rakernas lalu, bahwa partai harus solid. Semua kader harus berkerja sesuai dengan pembagian wilayah dan memegang komitmen untuk mengantarkan 33 komandan te menjadi anggota DPRD Banyumas.
Untuk efisiensi kerja, pada masing-masing dapil juga ada posko bersama. Fungsinya sebagai tempat koordinasi antar komandan te serta para struktural partai di wilayah tersebut. Dengan format kerja yang tersusun rapi tersebut, harapannya tidak ada celah yang tidak tersentuh, sehingga semua lini tertutup rapat.
“Intinya kita mempertegas aturan dan pembagian wilayah, supaya tidak menimbulkan miss penafsiran. Semua harus disiplin pada wilayah masing-masing dan mensosialisasikan ke masyarakat luas untuk mencoblos PDI Perjuangan,” kata dr Budhi.
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas mendaftarkan 50 bacaleg dan dari jumlah tersebut sebanyak 33 bacaleg ditarget jadi. Berbagai persiapan sudah berjalan, termasuk pembekalan para saksi beberapa waktu lalu. Nantinya satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan ada minimal 2 orang saksi, total ada 5.581 TPS, sehingga PDI Perjuangan menyiapkan saksi sebanyak 11.162 orang. Para saksi ini sudah mendapat penjelasan terkait tugasnya, yaitu mengamankan suara partai sekaligus memobilisasi kader dan simpatisan untuk datang ke TPS.