Ratusan warga di Desa Welahan Wetan Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap mengikuti simulasi penanganan bencana tsunami. Dalam simulasinya, warga berhamburan keluar rumah dengan membunyikan kentongan dan sirine ke tempat evakuasi. Bunyi itu pertanda peringatan gempa bumi berkekuatan 8 skala richter berpotensi terjadi tsunami.
Adipala, serayunews.com
Simulasi gempa bumi dan tsunami digelar oleh NU Cilacap Peduli bersama BPBD Cilacap. Ada sekitar 800 warga termasuk para pelajar yang mengikuti acara tersebut. Acara berlangsung di Desa Welahan Wetan Kecamatan Adipala, Cilacap, Sabtu (22/10/2022).
Sekretaris NU Cilacap Peduli Basit Wahid menyampaikan, simulasi penanganan bencana berpusat di MI Yabaki, berawal dengan Upacara Hari Santri di lapangan desa setempat. Adapun simulasi dengan tiga agenda utama yaitu simulasi bencana tsunami, dapur umum, dan mitigasi spiritual.
“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi. Serta meningkatkan kapasitas relawan dalam penanganan kebencanaan, dapur umum, dan mitigasi spiritual,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Cilacap merupakan wilayah dengan kerawanan bencana tertinggi di Jawa Tengah. Berbagai potensi ancaman bencana ada di kawasan pesisir, mulai dari gelombang tinggi, gempa bumi dan tsunami.
Dengan tingginya kerawanan bencana tersebut, sosialisasi dan mitigasi bencana menjadi tanggung jawab semua pihak bersama segenap masyarakat. Agar ketika terjadi bencana, dampak dan korban jiwa yang timbul dapat terminimalisir.
Simulasi bencana tsunami di Desa Welahan Wetan hadir juga Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat, Sekda Awaluddin Muuri, Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Wijonardi, sejumlah pejabat dan pihak terkait.
Syamsul menyampaikan, kesuksesan mitigasi bencana membutuhkan partisipasi pentahelix yang di dalamnya terdapat sejumlah unsur dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media.
“Oleh karena itu masyarakat perlu terus mendapatkan edukasi. Dalam hal ini media juga berperan. Sajikan informasi yang edukatif, sehingga tidak menimbulkan kepanikan,” ujarnya.