SERAYUNEWS – BPBD Purbalingga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang mulai melanda wilayah setempat pada awal Oktober 2025.
Hujan deras disertai angin kencang berpotensi menimbulkan bencana alam seperti pohon tumbang hingga kerusakan rumah warga.
Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Prayitno, mengatakan peringatan ini dikeluarkan setelah hujan disertai angin kencang melanda Kecamatan Kalimanah dan Padamara pada Selasa (30/9/2025).
“BPBD Purbalingga juga mendapatkan laporan 9 titik kejadian pohon tumbang, 1 rumah rusak berat, beberapa rumah rusak ringan hingga sedang. Arus lalu lintas sempat tersendat, dan total kerugian material sekitar Rp53 juta. Hujan dan angin juga menyebabkan listrik dan jaringan internet sempat terganggu di beberapa lokasi,” jelasnya, Rabu (1/10/2025).
Beberapa kejadian yang terlaporkan, antara lain:
Prayitno menambahkan, musim hujan di Purbalingga diperkirakan mulai awal Oktober 2025, dengan puncaknya terjadi pada Januari–Februari 2026. Durasi musim hujan kali ini diprediksi lebih panjang, sekitar 6–7 bulan.
“Hujan di wilayah Kabupaten Purbalingga diperkirakan akan turun sepanjang tahun 2025 ini,” imbuhnya.
BPBD mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam Purbalingga, seperti tanah longsor, banjir, maupun pohon tumbang, terutama di wilayah rawan bencana.