Cilacap, serayunews.com
Ketua Komunitas Tjilatjap History, Riyad Ginanjar Widodo mengatakan, peluncuran buku ini merupakan salah satu agenda dari komunitasnya. Peluncuran dalam rangka merayakan HUT RI ke-77. Selain peluncuran ada juga program merayakan HUT RI dari komunitas tersebut, yakni pemugaran monumen yang sebelumnya telah terlaksana.
“Ini salah satu agenda kami, yakni peluncuran buku sejarah Cilacap. Buku ini merupakan buku ketiga dari komunitas kami,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (17/8/2022).
Ia menjelaskan, adapun penulis buku tersebut berjumlah lima orang, satu di antaranya adalah ia sendiri. Lalu ada Thomas Sutasman, Sindu Al Ghazali, Wawan Sumitro, dan Bangkit Setyo.
Menurutnya, buku ini mengulas sejumlah sudut pandang dan peristiwa sejarah Cilacap yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Sehingga, harapannya buku tersebut menjadi literasi baru bagi masyarakat yang ingin mengetahui sejarah Cilacap.
“Karena mengangkat peristiwa yang belum banyak orang tahu, maka kami beri judul ‘Melawan Lupa Fragmen-fragmen Sejarah Cilacap’. Harapan dapat memberikan nilai tambah bagi historiografi lokal Cilacap,” tuturnya.
Ia mengatakan, sudut pandang dan peristiwa yang dalam buku tersebut meliputi jejak Karesidenan Banyumas Selatan, Epidemi Malaria di Cilacap, Tragesi di Pelabuhan Cilacap. Ada juga Pesawat Belanda Jatuh di Kroya, hingga Tiga Pemikiran dari Cilacap Untuk Indonesia Merdeka.
Selain itu, di dalam buku setebal 92 halaman ini juga membahas Perhitungan angka Masehi pada Prasasti Luitan dan perkembangan nama hingga menjadi Cilacap.
“Peristiwa-peristiwa tersebut tidak disinggung dalam pembelajaran di sekolah, sehingga kesadaran akan sejarah yang ada di Cilacap harus kami tingkatkan, agar dapat memberikan nilai tambah eksistensi atau identitas Cilacap,” jelasnya.