Penulis: Prof.Dr.rer.nat.Drs. Karna Wijaya, M.Eng, Dosen Departemen Kimia, FMIPA Universitas Gadjah Mada
PADA tanggal 28 Oktober 1928, sebuah momen bersejarah terjadi di tanah Indonesia. Sebuah janji suci dinyatakan oleh para pemuda dari berbagai penjuru Nusantara di sebuah gedung di Jakarta, yang kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda. Mereka berikrar: “Satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, yaitu tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.”
Dari sumpah suci ini, kita dapat memahami bahwa para pendahulu kita mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan dan kesatuan. Mereka memahami betul bahwa keberagaman yang ada di Indonesia bukanlah untuk memisahkan, melainkan untuk menyatukan. Dengan semangat itu, mereka melawan penjajahan dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Sekarang, mari kita renungkan makna Sumpah Pemuda dalam konteks pembangunan Indonesia:
Pentingnya Persatuan: Pemuda harus memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pemuda harus menghindari sikap dan tindakan yang dapat memecah belah, dan menjadi jembatan yang menghubungkan antar kelompok dan budaya.
Penghargaan terhadap Keberagaman: Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan. Pemuda harus menghargai dan menghormati keberagaman ini. Keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekayaan.
Pembangunan Karakter: Pembangunan sebuah negara bukan hanya berbicara mengenai infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga pembangunan karakter generasi mudanya. Pemuda harus memiliki integritas, etika, dan semangat belajar yang tinggi.
Kontribusi Aktif: Pemuda adalah agen perubahan. Pemuda harus mengambil bagian aktif dalam pembangunan Indonesia, baik itu di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Setiap kontribusi, tidak peduli seberapa kecil, sangat berarti.
Kekuatan Adaptasi dan Inovasi: Di era globalisasi dan teknologi informasi, pemuda harus mampu beradaptasi dengan cepat dan inovatif. Gunakan teknologi sebagai alat untuk memajukan Indonesia.
Pemahaman Sejarah: Mengerti dan menghargai sejarah bangsa adalah langkah awal untuk memahami identitas diri dan menentukan arah masa depan. Sejarah mengajarkan kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperkuat tekad kita dalam menjaga kedaulatan negara.
Dalam konteks global, Sumpah Pemuda memiliki makna yang mendalam terkait peran pemuda dalam pembangunan global. Meskipun Sumpah Pemuda awalnya merupakan manifestasi dari tekad pemuda Indonesia untuk menyatukan bangsa di tengah keberagaman, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya dapat diadaptasi dan diterapkan dalam skala yang lebih luas. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemuda dalam konteks pembangunan global adalah:
Persatuan dalam Keberagaman: Seperti Indonesia yang memiliki keberagaman suku, budaya, dan agama, dunia juga terdiri dari berbagai negara dengan latar belakang yang berbeda. Pemuda harus berperan aktif dalam mempromosikan persatuan dan kerjasama antar negara dengan menghargai keberagaman global.
Kepemimpinan Global: Sumpah Pemuda mengajarkan pemuda untuk memimpin dan mengambil tanggung jawab atas masa depan bangsanya. Dalam skala global, pemuda harus siap untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu menyelesaikan isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan konflik.
Kolaborasi dan Sinergi: Sumpah Pemuda menekankan pentingnya bekerja bersama sebagai satu bangsa. Dalam skala global, pemuda dari berbagai negara harus berkolaborasi dan bersinergi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Pendidikan dan Pemberdayaan: Pemuda harus memperjuangkan akses pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan tantangan global. Pendidikan yang baik akan mempersiapkan pemuda untuk berkontribusi secara positif dalam pembangunan global.
Inovasi dan Teknologi: Dalam era digital, pemuda memiliki akses ke teknologi dan informasi yang luas. Melalui inovasi dan teknologi, pemuda dapat menciptakan solusi-solusi baru untuk menghadapi tantangan global.
Penghargaan terhadap Budaya dan Warisan: Meskipun berperan dalam konteks global, pemuda tidak boleh melupakan akar budaya dan warisan mereka. Menghargai dan mempromosikan kekayaan budaya masing-masing negara dapat meningkatkan pemahaman dan kerjasama antar negara.
Advokasi dan Aktivisme: Pemuda harus berperan aktif dalam advokasi isu-isu global dan menjadi agen perubahan. Melalui aktivisme yang konstruktif, pemuda dapat mempengaruhi kebijakan global dan mendorong perubahan positif.
Dalam esensi, Sumpah Pemuda mengajarkan tentang pentingnya persatuan, tanggung jawab, dan peran aktif pemuda dalam pembangunan. Dalam konteks global, pemuda harus mampu mengadaptasi prinsip-prinsip tersebut untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan. Sebagai penutup, Sumpah Pemuda bukan sekadar peringatan atau seremoni tahunan, melainkan komitmen dan janji suci yang harus terus dihidupkan oleh setiap generasi pemuda Indonesia. Para pemuda harus menjadi pelopor, penerus, dan penjaga nilai-nilai luhur bangsa, agar Indonesia terus maju dan bermartabat di mata dunia.