SERAYUNEWS – Program rehabilitasi jaringan utama irigasi di Kabupaten Purbalingga resmi dimulai. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu–Opak meluncurkan proyek besar ini untuk memperkuat infrastruktur pertanian. Sosialisasi pelaksanaan berlangsung Jumat (12/9/2025) di Ruang Ardilawet Setda Purbalingga.
PPK Irigasi dan Rawa I SNVT PJPA Serayu–Opak, Jimmy Charles Roynald Ndun, menjelaskan proyek rehabilitasi mencakup dua paket pekerjaan utama.
Paket pertama meliputi Daerah Irigasi Badak Desa Banjaran (Bojongsari), Daerah Irigasi Metenggeng Desa Metenggeng (Bojongsari), dan Daerah Irigasi Tuk Arus 1 Desa Serayularangan (Mrebet).
Paket kedua mencakup Daerah Irigasi Karangduwur Desa Banjarsari (Bobotsari) serta Daerah Irigasi Kuripan Desa Tajug (Karangmoncol).
“Kedua paket pekerjaan dikerjakan oleh rekanan yang sama yaitu PT Brantas Abipraya dan pengawas yang sama yaitu PT Agrinas Pangan Nusantara. Waktu pelaksanaan kami sampai dengan 31 Desember 2025,” kata Jimmy.
Menurutnya, kontrak pekerjaan sudah diteken sejak 2 September 2025, dengan target dimulai minggu ketiga September. Pekerjaan meliputi perbaikan bendung, saluran irigasi, hingga pembangunan pengaman saluran.
Bupati Purbalingga melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, Mukodam, menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi BBWS Serayu–Opak dengan Anggota DPR RI, Rofik Hananto.
“Ini merupakan pekerjaan yang sangat baik, sangat penting, dan membahagiakan bagi kita,” ujarnya.
Mukodam menegaskan Sungai Klawing memiliki debit besar, tetapi kebutuhan pertanian belum sepenuhnya terpenuhi karena elevasi air lebih rendah dari lahan. Menurutnya, rehabilitasi irigasi lebih efektif dibanding pompanisasi yang membebani petani dengan biaya operasional.
“Dalam arti air yang mengalir dari mata air mengalir pada jaringan irigasi utama mudah-mudahan bisa tertangkap, teralirkan, ter-manage dengan baik sehingga sampai ke bawah menjadi dapat dimanfaatkan secara optimal,” tambahnya.
Ia menekankan, jika jaringan utama berfungsi optimal, Pemkab Purbalingga siap mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki saluran irigasi tersier, sejalan dengan misi Presiden RI Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan.
Tenaga Ahli Anggota DPR RI Rofik Hananto, Basyirun, menyebut perhatian terhadap sektor pertanian sudah berjalan sejak 2019 dengan bantuan ribuan pompa air.
“Tapi ternyata ada permasalahan lain yang belum terselesaikan yaitu perbaikan jaringan irigasi,” katanya.
Sejak duduk di Komisi V DPR RI, Rofik Hananto disebut lebih leluasa memperjuangkan pembangunan infrastruktur, termasuk rehabilitasi irigasi. Tahun ini, Purbalingga mendapat rehabilitasi jaringan utama di 5 titik sekaligus.
“Pembangunan Irigasi Primer dalam hal ini Slinga tahun ini ditargetkan selesai, jadi PR kita di tahun 2026 bagaimana menyiapkan irigasi sekunder dan tersier sehingga airnya betul-betul sampai ke lahan petani yang jauh dari sumber air. Untuk tahun depan kami berikhtiar jaringan irigasi seoptimal mungkin akan kita perjuangkan untuk Kabupaten Purbalingga,” tegasnya.