Purbalingga, serayunews.com
Sederet peristiwa bunuh diri, terjadi di wilayah Kabupaten Purbalingga beberapa waktu belakangan ini. Mulai dari lansia yang merasa depresi karena ditinggal anaknya merantau, ada juga kakak yang frustasi atas penyakitnya, serta seorang perempuan yang nekat terjun dari Jembatan Sungai Klawing.
Semua peristiwa itu, didasari atas masalah-masalah yang memberikan tekanan pada diri korban. Sementara itu, secara pribadi dari korban tidak mampu untuk menghadapi persoalan. Kondisi itu memberikan efek pada tidak adanya harapan hidup.
Kurniasih Dwi Purwanti, M.Psi, Psikolog RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, membenarkan hal tersebut. Secara umum, aksi bunuh diri karena tekanan secara psikologi. Sehingga menimbulkan pesimistis, kecemasan, dan ketakutan yang berlebihan.
“Nah sampai orang melakukan bunuh diri, pasti ada tekanan atau depresi dari orang tersebut. Dia tidak dapat ekspresikan perasaannya secara tepat, jadi merasa tidak ada harapan hidup pada dirinya,” katanya, Senin siang.
Tidak bisa mengekspresikan perasaan yang dialami, lanjut Kurniasih, juga tidak semata-mata karena faktor pribadi orang tersebut. Namun, atmosfer sekitarnya juga bisa menjadi faktor. Sehingga, orang tersebut merasa sendiri dan kesepian.
“Efeknya orang tersebut merasa depresi yang jika tidak tertangani, dampaknya orang akan merasa sendiri dan putus asa,” ujarnya.
Sebelum pada tindakan penanganan, perlu observasi. Sehingga, apa yang menjadi inti masalahnya bisa diketahui. Hal itu, akan menentukan langkah dalam penanganan.
“Sebelum terapi, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu dideteksi terlebih dahulu, antara lain tingkat depresi orang tersebut, lingkungan dan dukungan kepadanya atau akses pelayanan kesehatan kejiwaan seperti apa. Sehingga kita melihat tingkat keparahan orang tersebut,” katanya.
Setelah dideteksi apakah orang itu mengalami depresi atau gangguan lain, pastinya dilakukan tata laksana pengobatan yaitu medis dan psikologis.
Adapun dari sisi psikologis, dapat melakukan beberapa terapi setelah dinyatakan diagnosa medis orang tersebut. Antara lain konseling individual, konseling keluarga, terapi psikologis.
“Hal ini dapat mencegah sampai terjadinya bunuh diri,” kata dia.