Tiwi, mengatakan tak ada program 100 hari pertama. Sebab terlalu banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan, terutama persoalan pandemi Covid-19. Selain itu, pemulihan ekonomi dan pembenahan infrastruktur juga sudah dicanangkan. Tak terlewatkan juga tentang soal pertumbuhan investasi di Kota Perwira.
“Tidak ada program 100 hari, kita akan fokus pada prioritas, terutama terkait pandemi. Kita akan terus berupaya menekan angka persebaran Covid, mensukseskan vaksinasi, dan tentu kita akan berusaha memulihkan perekonomian,” kata Tiwi, saat konferensi pers, di Pendopo Dipokusumo, Jumat (26/02/2021).
Menyambut adanya Bandara Komersil, Jendral Besar Soedirman, Pemkab akan merancang kemudahan investor untuk menanamkan investaisnya di Purbalingga. Sehingga diharapkan bisa memberikan efek positif pada perekonomian di kota ini.
“Sudah barang tentu adanya bandara, kita akan mempermudah penanaman investasi disini (Purbalingga, red), jadi harapannya bisa memberikan dampak positif pada perekonomian warga,” kata dia.
Sementara itu, Wabup Dono yang memiliki latar belakanganya kontraktor, langsung memberikan pesan kepada seluruh rekanan. Menurutnya, siapapun rekanan yang memenangkan lelang proyek Pemkab, diingatkan untuk tidak mengesampingkan kualitas pekerjaan.
“Ketika sudah menang lelang, saya minta, siapapun itu tolong perhatikan kualitas, jangan hanya kuantitas,” kata Dono.
Dia mencontohkan, dalam pengerjaan jalan, diingatkan untuk tidak sembarangan menggunakan bahan materialnya. Termasuk juga dalam komposisinya.
“Termasuk pengerjaan hotmix, lemnya jangan yang campuran air. Jadi kalau musim hujan bisa merekat dengan baik. Mikir kualitas, jangan hanya kuantitas,” tegas Dono.