
Sekitar 5 ribu kader Ansor dan Banser Banyumas, Minggu (6/11/2022) menggelar aksi kebhinnekaan di Alun-alun Purwokerto. Aksi dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyumas, Mohammad Luqman atau Gus Luqman. Aksi tersebut menyerukan untuk melawan ujaran kebencian, menghasut, atau apapun yang mengancam keutuhan NKRI.
Purwokerto, serayunews.com
Dalam aksi yang berlangsung pukul 13.00 WIB hingga sore hari ini, Gus Luqman menyerukan kepada pasukan Ansor dan Banser. Dia menyerukan agar Ansor-Banser tidak membiarkan siapapun menghina para ulama. Pemicu aksi ini sendiri adalah postingan ujaran kebencian salah satu ketua LSM di Banyumas. Dalam postingan foto yang terdapat petinggi Ansor dan Banser tersebut, ada keterangan yang memuat ujaran kebencian.
“Aksi ini tidak semata kasus ujaran kebencian yang sudah kita laporkan ke Polresta Banyumas, itu terlalu sempit. Tetapi kita juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa atas dasar apapun, tindakan menghasut, ujaran kebencian dan sejenisnya baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak buruk. Kita ingin mengedukasi kader maupun masyarakat bahwa Banyumas dan Indonesia ini bukan milik satu golongan tertentu. Tidak ada orang yang kebal hukum di negeri ini, sehingga semua tindakan serta ucapan harus kita jaga,” jelas Gus Luqman.
Ujaran kebencian itu, lanjutnya, penyebutan ‘Gerombolan Islam Nusantara’ yang menurut Gus Luqman bermakna konotatif. Kemudian ada juga tulisan ‘mengadu domba anak bangsa, mengadu domba antar umat beragama’. Pada kalimat terakhir ada tulisan ‘digaji pakai uang negara hanya untuk merusak negara’. Dalam foto tersebut, satu-satunya simbol negara adalah Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang merupakan Menteri Agama sekaligus juga ketua umum GP Ansor.
“Ini bukan yang pertama kali yang bersangkutan bersinggungan dengan kami dan selama ini selalu berakhir dengan kata maaf kemudian selesai. Tetapi dalam kurun waktu tertentu kemudian berulang lagi. Sehingga untuk kasus ujaran kebencian kali ini, meskipun ada permintaan maaf, kasus ini sudah masuk ke pihak berwajib. Kami meminta agar Polresta Banyumas menindaklanjuti laporan kami,” tegasnya.
Pemeriksaan
Laporan ke Polresta Banyumas pada Kamis (3/11/2022) malam pukul 23.00 WIB. Kemudian pada Jumat (4/11/2022), kepolisian memanggil terlapor untuk menjalani pemeriksaan, begitu pula dengan Gus Luqman selaku pihak yang melaporkan.
Kabag Ops Polresta Banyumas, Kompol Ismanto yang hadir di tengah aksi tersebut menyampaikan, sampai saat ini kasus masih dalam penanganan dan sesuai prosedur. “Kami memberikan keadilan kepada siapapun. Berkaitan dengan laporan tersebut, akan ada proses sesuai dengan aturan dan saat ini proses masih berjalan,” jelas Kompol Ismanto di depan pasukan Ansor dan Banser.
Di akhir aksi, Gus Luqman mengatakan, pihaknya menunggu hingga tanggal 10 November mendatang, jika tidak ada perkembangan maka, bukan tidak mungkin akan kembali turun dengan mengerahkan massa yang lebih besar. Selain pasukan Ansor dan Banser, masih banyak elemen lain yang juga ingin bergabung dan mendukung gerakan mereka.
Sementara itu, sejak pelaporan kasus ini, ketua LSM dengan inisial SB tersebut sudah tidak bisa dihubungi. Nomor HP yang biasanya selalu aktif memposting berbagai hal di grup-grup WA mendadak senyap dan tidak aktif.