Masa depan esports di mata para pelaku industri ini masih terlihat cerah. Dengan turnamen yang bisa diadakan secara online, esports dapat beradaptasi dengan baik di tengah pandemi.
Meski begitu, industri esports di Indonesia masih sangat muda dan belum menjadi industri yang besar. Seperti halnya Royal Team, tim esports yang berbasis di Kota Cilacap ini selalu membenahi diri supaya lebih baik. Mengingat persaingan dalam kompetisi lokal pun sudah banyak diisi player yang pro.
Pemilik Royal Team Sany Ramadan mengatakan, dalam membuat tim yang solid diperlukan pengelolaan yang profesional. Bahkan dalam beberapa turnamen para player dikontrak dengan jangka waktu dan nominal tertentu.
“Saya mengelola tim ini dengan sangat profesional dan terbukti bisa menjadi juara di berbagai turnamen,” ujarnya.
Terdapat empat divisi dalam royal team yaitu, Royal Apocalypse , Allstartcrew, Royal Aerox, dan ditambah lagi berkolaborasi dengan Exvo Clan, yaitu Royal Exvo. Kemudian akan menambah satu divisi lagi untuk turnamen yang akan datang.
“Pada awalnya dimulai dari 6 orang player hingga sekarang sudah 37 player dari berbagai divisi,” ungkapnya.
Sejauh ini turnamen yang diikuti yaitu kejuaaraan mobile legends dan PUBG, namun kedepan akan mengikuti kejuaraan free fire.
“Cita-cita saya adalah ingin membangun tempat dimana sebagai wadah penjaringan bakat-bakat muda di Esports,” tuturnya.
Sany menegaskan target ke depan timnya harus masuk dalam PUBG Mobile Indonesia National Championship. Karena kompetisi ini merupakan yang cukup bergengsi dalam Esports.