SERAYUNEWS- Peristiwa kebakaran hebat mengguncang Dusun Mertokondo, RT 02 RW 01, Desa Rejosari, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, Kamis (24/4/2025) siang.
Api melahap habis satu rumah warga hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Insiden ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran.
Menurut laporan resmi dari Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dudi Wardoyo, kebakaran bermula dari kelalaian saat memasak.
Salah satu penghuni rumah, Salamun (anak pemilik rumah), menyalakan kompor gas sekitar pukul 12.15 WIB untuk memasak mi instan.
Namun, karena dia tinggal ke kamar dan lupa mematikan api, kompor terus menyala hingga memicu kobaran api yang menyambar bagian dapur dan seisi rumah.
Laporan pertama melalui sambungan telepon ke Call Center Damkar BPBD pada pukul 12.26 WIB. Tim Damkar BPBD Wonosobo langsung menuju lokasi pukul 12.45 WIB, hanya 19 menit setelah laporan masuk.
Operasi pemadaman berlangsung hingga pukul 13.30 WIB, dengan melibatkan berbagai unsur. Seperti TRC BPBD, TNI, POLRI, Tagana, perangkat kecamatan dan desa, relawan Redkar, serta masyarakat sekitar.
Dudi Wardoyo menyampaikan, bahwa proses pemadaman berlangsung dengan cepat dan terkendali berkat sinergi lintas lembaga dan partisipasi aktif masyarakat.
“Kami bergerak cepat karena waktu adalah hal paling krusial dalam kebakaran. Respons 19 menit sangat baik dan berhasil mencegah api merembet ke rumah-rumah lain,” ujarnya dalam keterangan Kamis (24/4/2025) petang.
Rumah milik Sudiarso berpenghuni empat orang, ludes terbakar. Tak ada satupun barang yang berhasil selamat.
Keempat anggota keluarga tersebut adalah Sudiarso (kepala keluarga), Bawon, serta anak-anak mereka Urip dan Salamun.
Akibat kebakaran, kerugian material mencapai Rp30 juta. Sementara itu, tidak ada laporan korban luka maupun jiwa dalam peristiwa tersebut.
Setelah pemadaman, BPBD Wonosobo bersama unsur terkait langsung melakukan proses pendinginan, assesment dampak kerusakan. Serta evaluasi lokasi kejadian untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak menimbulkan risiko lanjutan.
Melalui laporan ini, BPBD Kabupaten Wonosobo mengingatkan kembali masyarakat agar lebih berhati-hati dalam penggunaan peralatan rumah tangga. Khususnya yang berpotensi memicu kebakaran seperti kompor, kabel listrik, lilin, atau alat pemanas lainnya.
“Mari kita budayakan perilaku sadar bencana. Kenali bahayanya, kurangi risikonya. Cek ulang kondisi dapur sebelum meninggalkan rumah. Pastikan kompor mati, serta sediakan alat pemadam api ringan (APAR) di rumah bila memungkinkan,” ujar Dudi Wardoyo.