
SERAYUNEWS- Rumah Zakat merupakan lembaga amil zakat nasional yang memfokuskan pada pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah secara profesional.
Dalam pengelolaannya, selalu menitikberatkan pada program pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi sebagai penyaluran program unggulan.
Relawan Rumah Zakat Desa Asinan Banjarnegara, Slamet Arianto menyampaikan, ada beberapa program pemberdayaan yang di jalankan. Pemberdayaan ekonomi seperti Kelompok Usaha Kecil Mandiri, Sarana Usaha Mandiri, Pelatihan Skill Produktif, hingga Budidaya Agro.
“Selain kemandirian ekonomi, juga menyasar pada program kesehatan seperti cegah stunting, kecukupan gizi ibu hamil. Kemudian di sektor pendidikan juga mendirikan rumah baca, termasuk program insidental seperti bantuan bencana, hewan qurban, alat tulis bagi siswa kurang mampu,” katanya.
Di Desa Asinan, kata dia, ada program kelompok ternak kambing jenis domba batur dengan mekanisme bagi hasil. 50 persen keuntungan untuk kelompok, sisanya menjadi keuntungan bagi peternak.
Pemilihan domba batur atau dombat, karena nilai jualnya sangat mahal. Sehingga harapannya peternak akan mendapatkan keuntungan yang baik, program bisa berjalan cepat.
“Rata-rata peternak tidak mau penggemukan, mereka lebih memilih pembiakan karena potensi pendapatan akan lebih banyak dengan anakan domba. Selain itu, hampir semua rumput bisa jadi makanan domba, tidak seperti jenis kambing lainnya,” katanya.

Syarat untuk menjadi penerima program tersebut, cukup dengan mendirikan kelompok dan benar-benar berkomitmen untuk kemandirian ekonomi.
“Silakan mendaftarkan diri melalui nomor 082315942589 atau menghubungi relawan inspirasi rumah zakat setempat,” katanya.
Saat ini di Kabupaten Banjarnegara, sudah terdapat 12 kelompok penerima program. Masing-masing kelompok, akan di dampingi seorang relawan rumah zakat.
Sarwin, Relawan rumah zakat Kecamatan Susukan mengatakan, dia mendampingi pemberdayaan ekonomi di desa Gumelem Kulon sejak 2018. Rumah Zakat memberi modal pada Kelompok Tani Maju Lestari yang bergerak di usaha produksi dan pemasaran gula kelapa kristal.
“Dari pemberian modal dan berbagai sarana produksi, dapat meningkatkan produktivitas baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya,” katanya.
Menurut Sarwin, dengan pengembangan produksi gula kelapa kristal dapat meningkatkan nilai jual hasil produksi. Hal ini berimplikasi pada peningkatan pendapatan petani.