Advertisement
Advertisement
Banjir disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi, mengguyur seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga. Mulai dari wilayah atas sampai Purbalingga sisi bawah. Hujan turun sejak siang, hingga dinihari belum juga reda. Sedangkan aliran air mulai meluap saat menjelang petang.
“Ketika sore melihat kondisi hujan masih dengan intensitas tinggi, dan sejumlah anak Sungai Klawing meluap, kita mulai berjaga dengan memberikan imbuan,” kata Kepala BPBD Purbalingga, Umar Faizi, Sabtu (12/12/2020) malam.
Hingga akhirnya, apa yang dikhawatirkan terjadi. Sejumlah lokasi yang sama dengan sebelumnya, terendam luapan Sungai Klawing. Seperti Desa Jetis, Desa Gambarsari, Desa Muntang, dan Toyareka. Sebelum pada wilayah bawah, sore hari di sejumlah titik wilayah Kecamatan Kaligondang juga sudah terendam.
“Sejumlah wilayah yang berada di tepian Sungai Klawing terendam luapan alirannya, karena intensitas hujan tinggi, dari sekitar jam dua sampai tengah malam ini,” kata dia.
Tim BPBD dan sejumlah relawan pun bergerak cepat. Sekitar pukul 11, mereka sudah berada di lokasi. Pemusatan tim ada di wilayah Gambarsari, dengan dipimpin langsung oleh Umar Fauzi. Tim bergerak melakukan evakuasi warga ke lokasi yang lebih aman.
“Kami (BPBD, red) beserta tim relawan lain, sepeti PMI, MDMC, SAR, dan juga unsur Satpop PP, TNI serta Polri stand by di lokasi. Tadi sudah mulai melakukan evakuasi warga terdampak,” ujarnya.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini. Sementara belum bisa disampaikan mengenai kerugian materi. Hanya saja, warga yang lebih waspada karena pengalaman sebelumnya, mereka sudah sempat mengamankan barang-barang berharganya.
“Kita belum melalukan assesment, kita fokus pada evakuasi dulu, terutama lansia dan balita,” ujarnya.
Suparno, Warga Perumahan Pesona Puri di Kadus 3 Desa Toyareka, memprediksi perumahannya akan terendam air lebih tinggi dari banjir sebelumnya. Pasalnya, luapan air Sungai Klawing dan Sungai Gringsing terlihat lebih deras memasuki perumahannya.
“Air luapan air Sungai Klawing dan Sungai Gringsing masuk perumahan sudah setinggi perut orang dewasa. Lebih deras masuknya dibandingkan banjir lalu. Aliran listrik PLN sudah dipadamkan, suasana sekarang gelap gulita,” kata Suparno.
Sementara itu, Dian Sulistiyono, warga Jetis menyampaikan luapan air Sungai Klawing kembali terjadi dan sudah memasuki halaman rumah, sekitar pukul 20.00 WIB. Meski sempat surut, namun hujan masih turun. Sehingga dikhawatirkan akan kembali naik.
“Jika air bertambah tinggi, kami sudah bersiap mengungsi ke tempat aman,” katanya.