SERAYUNEWS – Dengan harap harga turun, Kementerian Perdagangan RI (KEMENDAGRI) tengah mencatat langkah penerbitan surat izin impor (SPI) untuk 269.000 ton bawang putih per-tanggal (09/6/2023).
Jumlah tersebut sekitar 48% dari total persetujuan Rakortas untuk impor bawang yang mencapai 561.926 ton.
Dari total 269.000 ton bawang puth yang telah mendapatkan SPI, 170.000 ton telah berhasil terimpor dari China.
Sebagai informasi, kebutuhan rerata bawang putih perbula di Indonesia mencapai 55.000 ton dan kini pemerintah telah mendata sebanyak 102.000 ton masuk stok untuk awal tahun.
Adapun selain mengandalkan impor, nantinya jumlah stok bawang putih akan disokong dengan produksi dalam negeri (lokal) sebanyak 21.000 ton.
Dengan upaya tersebut, KEMENDAGRI berharap harga bawang putih di Indonesia nantinya bisa ditekan (stabil).
pada kesempatan rapat dengan Komini VI DPR, Dirjen Perdagangan Luar Negeri KEMENDAGRI, Budi Santoso turut menyampaikan bahwa jika nantinya harga bawang mengalami kenaikan, ia akan melakukan pengevaluasian terhadap sejumlah importir bawang putih swasta yang ada guna menjaga stabilitas harganya.
Sebelum KEMENDAGRI merealisasikan wacananya, Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Arief Prasetyo Adi memprediksi harga bawang putih akan turun.
Prediksi harga tersebut di kisaran Rp 36.000/kg dalam kurun wktu 1-2 bulan kedepan.
Hal tersebut karena akan adanya impor bawang putih dari China yang memang sudah ada penurunan harga dari sana.
Penurunan harga tersebut yaitu dari USD 1.300/ton menjadi USD 800/ton. Tuturnya di gedung DPR (13/6/2023).***(Dwiki Bangkit)