SERAYUNEWS– Sejumlah Calon Gubernur-Wakil Gubernur dari PDI Perjuangan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, tertinggal dalam proses hitung cepat di berbagai lembaga survei.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan sikap politik partainya terkait hasil Pilkada Serentak 2024, Rabu (27/11/2024) petang.
Dalam pidatonya, Megawati menyoroti kekuatan politik yang dinilai telah menggunakan cara-cara tidak etis dalam kontestasi Pilkada di berbagai daerah.
“Dalam Pilkada ini, saya selalu menyerukan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Vox Populi Vox Dei. Ungkapan bijak ini menegaskan betapa berbahayanya jika Pemilu hanya dijadikan alat kekuasaan,” ujar Megawati dalam pernyataan sikapnya di Instagram PDI Perjuangan.
Megawati mengingatkan bahwa Pemilu seharusnya menjadi ajang demokrasi yang mencerminkan suara rakyat, bukan sekadar alat untuk mencapai kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.
Megawati mencontohkan penyelenggaraan Pemilu 2004 di masa pemerintahannya sebagai Pemilu yang demokratis tanpa intervensi kekuasaan.
Megawati menyoroti praktik-praktik yang dinilainya telah melampaui batas etika dan moral dalam Pilkada 2024.
Dia menyebutkan bahwa kekuatan politik tertentu telah menggunakan sumber daya negara untuk memenangkan pertarungan di beberapa wilayah, termasuk Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.
“Apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani. Demokrasi kita sedang terancam mati oleh kekuatan yang menghalalkan segala cara,” tegas Megawati.
Megawati juga menyerukan kepada seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDI Perjuangan untuk tidak takut menyuarakan kebenaran meskipun menghadapi berbagai bentuk intimidasi kekuasaan.
PDI Perjuangan, menurut Megawati, akan terus memperjuangkan keadilan dan melawan segala bentuk penyimpangan dalam koridor hukum.
Meski dia mengakui bahwa hukum saat ini semakin jauh dari rasa keadilan, partai akan tetap konsisten menjaga semangat perjuangan.
“Kita tidak pernah menyerah. Kita terus melakukan perlawanan secara terukur, dalam koridor hukum. Pilkada seharusnya mencerminkan peradaban, etika, moral, dan hati nurani,” katanya dengan penuh penekanan.
Megawati menutup pidatonya dengan pesan kepada seluruh kader partai untuk tetap menjaga semangat dan tidak kehilangan harapan dalam memperjuangkan keadilan di tengah situasi yang penuh tantangan ini.
Pidato Megawati menjadi pengingat penting akan tantangan demokrasi di Indonesia saat ini, sekaligus seruan bagi semua pihak untuk kembali pada nilai-nilai moral dan etika dalam politik.
Hasil quick count Pilkada Serentak 2024 menunjukkan calon yang diusung PDI Perjuangan kalah di sejumlah provinsi besar, termasuk, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.