SERAYUNEWS – Ketua Umum PDIP, Ibu Mega, ulang tahun yang ke-77 pada tanggal 23 Januari 2024.
PDIP menggelar perayaan yang dihadiri oleh keluarga dan kerabat Megawati.
“Seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan dengan penuh syukur mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang hari ini merayakan Ultah ke-77,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (23/1/2024).
Nama yang terus dipergunakan adalah Megawati Soekarnoputri. Padahal, sang ayah, Sukarno menegaskan namanya Megawati Sukarnaputri bukan Soekarnoputri.
Sukarno melakukan penegasan itu pada Musyawarah Nasional Teknik di Istora Senayan Jakarta, 30 September 1965.
“Guntur Sukarnaputra. He wartawan, kenapa wartawan itu selalu salah tulis. Guntur Soekarnoputra, salah! Sukarnaputra. Begitu pula Megawati Sukarnaputri. Bukan Soekarnoputri, meskipun namaku adalah Sukarno,” tegas Sukarno dalam Revolusi Belum Selesai: Kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965-Pelengkap Nawaksara.
Akan tetapi, berbagai buku, berita, dan tulisan di Indonesia selalu menulis Megawati Soekarnoputri. Justru yang menarik, buku-buku asing terbitan tahun 2000-an telah menulis Megawati Sukarnaputri.
Mengapa Karna bukan Karno? Karna merupakan pengganti Kusno, nama lahir Sukarno. Sakit-sakitan menjadi alasan bapaknya, Raden Sukemi Sosrodiharjo, mengganti nama Kusno menjadi Karna, anak Batara Surya atau Dewa Matahari dengan Dewi Kunti, yang lahir melalui telinga. Karna juga berarti telinga.
“Nama Karna dan Karno sama saja. Dalam bahasa Jawa huruf A dibaca O. Awalan Su pada kebanyakan nama kami berarti baik, paling baik. Jadi, Sukarno berarti pahlawan yang terbaik,” kata Sukarno dalam otobiografinya, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams.
Sejak masa sekolah, ejaan tandatangannya adalah Soekarno. Namun, setelah Indonesia merdeka Sukarno memerintahkan semua penulisan OE menjadi U.
Kembali ke Megawati, yang benar, Soekarnoputri atau Sukarnaputri? Namun, bisa jadi ini tak penting.
Terpenting, di saat Ibu Mega ulang tahun adalah mengucapkan selamat. Sehat dan selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa.*** (O Gozali)