Ketua Seknas Jokowi Jateng, Bambang Mugiarto mengatakan keputusan tersebut diambil dalam rapat Pra Munaslub, yang diikuti oleh 25 DPD Seknas Jokowi kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Rabu (16/06/2020) malam. Nantinya, keputusan itu akan disampaikan dan perjuangkan dalam Munaslub Seknas Jokowi mendatang manakala ada agenda pembahasan capres dan cawapres.
Bambang menyebutkan, dukungan itu lahir karena sosok Ganjar dianggap memiliki banyak kemiripan dengan Jokowi, utamanya dalam menjaga Pancasila dan kebhinnekaan.
“Fakta, Mas Ganjar memiliki banyak kesamaan dengan Pak Jokowi. Dari semua calon yang muncul saat ini, Mas Ganjar yang paling berani menentukan sikap untuk terus menguatkan Pancasila dan memperkokoh NKRI terutama dari ancaman radikalisme dan ketidakadilan,” ucap Bambang.
Deklarasi dukungan itu, lanjut Bambang, juga karena melihat dinamika politik saat ini. Menurutnya, sudah saatnya rakyat mengambil peran untuk terlibat aktif mengambil bagian dalam proses seleksi kepemimpinan nasional.
“Keputusan mendukung calon presiden 2024 menjadi penting. Rakyat tidak boleh pasif, harus aktif mengambil bagian dalam proses seleksi kepemimpinan nasional pada tahun 2024 yang sangat strategis ini,” jelasnya.
Bambang menerangkan berbekal pengalaman pilpres pada dekade terakhir, peran aktif rakyat dalam proses seleksi pimpinan nasional berhasil menyelesaikan kebuntuan oligarkhi parpol.
“Buktinya Jokowi yang berlatar-belakang dari masyarakat biasa bisa menjadi presiden dan bekerja sesuai keinginan rakyat. Kita semua bisa merasakan hasil kinerja Jokowi dengan banyak perubahan fundamental. Perubahan ini harus dijaga oleh presiden penerusnya,” jelas Bambang
“Dari rekam jejak dan kinerjanya, Mas Ganjarlah yang memiliki banyak kesamaan kompetensi dan integritasnya dengan Pak Jokowi,” tambahnya.
Di sisi lain, Ganjar yang menjabat gubernur dua periode di Jateng ini dikenal sebagai salah satu pejabat publik yang sangat adaptif terhadap media sosial. Melalui media sosial, Ganjar mampu menerobos ruang, waktu dan akses dalam melayani rakyatnya.
“Melalui medsos, rakyat memiliki akses yang sama kepada Gubernur Jateng. Ini fakta empiris yang kita rasakan sebagai rakyat Jawa Tengah. Sangat mudah bagi rakyat Jateng untuk mengadu, berkeluh kesah hingga menyampaikan aspirasinya melalui media social,” katanya.
