SERAYUNEWS-Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengikhtiarkan kemungkinan mendirikan Sekolah Rakyat sebagai solusi jangka pendek dan jangka panjang. Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak yang kesulitan mengakses pendidikan formal.
“Alhamdulillah Pemerintah Pusat ada program Sekolah Rakyat. Awalnya program ini terbatas, dan Purbalingga tidak dapat, lalu coba saya komunikasikan langsung ke pak Mensos dan Purbalingga mendapatkan alokasi Sekolah Rakyat untuk tahun 2025 – 2026,” katanya, Kamis (10/4/2025).
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat ini nantinya bisa berisi 200 – 500 kelas yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan dari SD sampai SLTA. Sehingga Purbalingga akan memiliki daya tampung sekolah yang lebih banyak lagi.
Oleh karena itu, dia mohon dukungan kepada masyarakat agar apa yang sedang diikhtiarkannya ini bisa berikan kebermanfaatan untuk masyarakat. Ia berharap, dengan adanya Sekolah Rakyat, angka putus sekolah di wilayahnya bisa ditekan dan kesempatan belajar bagi semua anak dapat lebih terbuka.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana serta Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan anak (Dinsosdalduk P3A) Agung Widianto mengatakan Kabupaten Purbalingga telah bergerak mempersiapkan usulan Sekolah Rakyat melalui rapat penentuan calon lokasi, pemenuhan persyaratan administrasi maupun informasi teknis.
Pelaksanaan survey lokasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinsosdalduk KBP3A selaku Project Manager Sekolah Rakyat, serta bersinergi dengan beberapa OPD pelaksana lain Kecamatan Kalimanah, dan Kelurahan Karangmanyar.
“Rencananya lokasi sekolah rakyat ada di bangunan Islamic Centre yang ada di Kelurahan Karangmanyar Kecamatan Kalimanah,” ujarnya.
Hingga saat ini, progress Sekolah Rakyat di Purbalingga masih dalam tahap survey lokasi. Setelah lokasi ditentukan, selanjutnya akan segera dilaksanakan penyusunan perencanaan teknis pembangunan Sekolah Rakyat yang dibiayai oleh APBN.