Namun, hampir di penjuru Banjarnegara terutama di daerah pegunungan, tanaman tersebut dapat dengan mudah di jumpai.
Selain sebagai tanaman hias, karena bentuk buahnya yang menarik dan rimbun, buahnya juga sangat di yakini oleh banyak masyarakat sebagai suplemen.
Buah Parijata di percaya dapat membantu pasangan suami istri yang ingin cepat punya anak. Dari halaman wikipedia, Parijata adalah tumbuhan epifit menahun dalam marga Medinilla suku Melastomataceae.
Tanaman yang konon jadi penyubur kandungan ini, tidak memiliki subspesies. Buahnya mengandung antioksidan dan beta karoten dalam kadar yang siginifikan. Karena itu, Parijata dapat meningkatkan kesuburan, kehamilan dan mencerahkan, serta mengencangkan kulit.
Fitria (37) warga Desa Gunglangit Kecamatan Kalibening mengatakan, buah Parijata sangat bermanfaat bagi kesuburan pasangan suami istri.
Mengonsumsinya saat hamil, akan membuat kulit bayi dan ibunya menjadi lebih cerah dan bagus.
“Kami mempercayai itu dan punya beberapa tanamannya di rumah. Katanya juga bisa untuk obat asam urat dan darah tinggi. Kalau sedang berbuah, banyak yang minta,” katanya.
Parijata tidak pernah berhenti berbuah. Bunganya berwarna putih dan setelah menjadi buah, awalnya berwarna merah muda hingga merah tua kehitaman.
Buahnya, bisa langsung di makan atau menajdi jus. Untuk ibu-ibu, lebih banyak buahnya di makan langsung karena rasanya yang asam, manis.
“Buah yang sudah berwarna merah tua, rasanya lebih manis dan segar,” katanya.
Menurut Zaenah, tanaman tersebut akan berbuah sangat banyak justru saat musim kemarau seperti saat ini.
“Musim hujan tetap berbuah, tapi tidak lebat dan cenderung kecil-kecil. Buahnya rimbun bahkan tanaman seperti tidak berdaun karena tertutup buahnya,”katanya.