Korban pertama kali diketemukan oleh Mangil (56) warga RT 06/01 Desa Karangkemiri pada pukul 07.00 WIB. Saat itu, ia hendak menimba air di sumur umum dan dijumpainya ada sesosok mayat yang mengapung di dalam sumur. Kemudian kejadian tersebut dilaporkannya kepada Yatiman (49) selaku perangkat desa setempat. Selanjutnya, bersama warga sekitar mengangkat korban dari dalam sumur.
“Ketika diangkat dari dalam sumur dan dilakukan pertolongan pertama, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” tutur Yatiman.
Selanjutnya korban dibawa ke rumahnya dan pihak perangkat desa selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada Aparat TNI Koramil 02/Jeruklegi dan Kepolisian Polsek Jeruklegi.
Kakak korban, Nadam (70) menuturkan, keberadaan adiknya tersebut hilang sejak Kamis (21/1/21) sekira pukul 17.30 WIB. Dia berusaha mencari adiknya di lingkungan sekitar namun tidak diketemukan. Karena waktu sudah sore, pencarian dilakukan keesokan harinya.
“Saat diketemukan, adik saya ternyata sudah meninggal dunia,” ucapnya terbata bata.
Sementara itu, menurut analisa dari Tim Medis Puskesmas Jeruklegi II yang di pimpin drg Pustika Sari, korban meninggal dikarenakan tenggelam atau tercebur ke sumur yang dimungkinkan sebelumnya penyakit epilepsinya kambuh. Saat dilakukan cek dan visum di badan korban terdapat luka robek di pelipis kiri korban sedalam 5 cm dikarenakan benturan.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, berdasarkan fakta yang ditemukan dari pemeriksaan, korban meninggal karena gagal nafas dan penyakit epilepsi bukan karena tindak kekerasan,” ungkapnya.