SERAYUNEWS – Puluhan petani padi di Desa Bedana, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, mengalami penurunan hasil panen hampir 50 persen lebih. Hal itu terjadi akibat serangan hama tikus yang tidak dapat ditanggulangi. Serangan hama ini semakin parah setelah areal persawahan Blok Sindu Kalibening sering tergenang luapan sungai Brukah.
Menurut Tarwo, salah satu petani padi Desa Bedana, banjir yang melanda Blok Sindu memaksa tikus-tikus bermigrasi ke sawah-sawah di bagian atas blok tersebut. “Saat beberapa kali banjir kemarin, kondisi tanaman rata-rata sedang dalam masa berbuah. Sehingga dimangsa tikus yang bermigrasi dari Blok Sindu akibat banjir,” katanya, Minggu (30/6/2024).
Para petani di Desa Bedana terutama di Blok Wanakrama kini menghadapi kerugian besar akibat serangan hama tikus ini. Upaya untuk mengatasi hama tersebut masih belum membuahkan hasil yang efektif, mengakibatkan penurunan produksi padi yang signifikan.
“Dalam beberapa bulan terakhir, serangan tikus semakin menjadi-jadi. Kami telah mencoba berbagai cara untuk mengusir hama pengerat tersebut mulai dari umpan beracun, orang-orangan sawah hingga begadang di sawah. Namun hingga kini seperti tidak ada hasilnya. Tikus seakan lebih pintar dan tahu umpan racun,” kata Tarwo.
Tarwo berharap agara Dinas Pertanian Perikananan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara dapat memberikan solusi dan bantuan yang konkret untuk mengatasi masalah ini. Sehingga, agar para petani tidak semakin terpuruk dan bisa kembali meraih hasil panen yang optimal. “Kami butuh mercon tikus karena umpan racun tidak mempan. Mercon tikus itu nantinya akan menjadi gropyokan masal sehingga lanhkah tersebut adalah yang paling tepat atas populasi tikus,” katanya.
Yadi, petani lainnya berharap agar upaya pemberantasan hama tikus dapat dilakukan sesegera mungkin. Sehingga, agar masa tanam berikutnya sudah tidak direpotkan lagi oleh hama tersebut. “Kami minta agar dinas terkait bisa membantu petani sebelum masa pengolahan dan masa tanam padi berikutnya. Terlebih, mercon tikus tidak dijual bebas sehingga petani tidak bisa pengadaan secara mandiri,” katanya.
Di Desa Sirukun tetangga Desa Bedana, serangan hama tikus juga dirasakan oleh petani padi di wilayah tersebut. Kepala Desa Sirukun, Karpi mengatakan, walaupun tidak sporadis namun serangan hama tikus tidak menyeluruh atau hanya di wilayah tertentu. “Ada serangan tikus ke tanaman tapi tidak menyeluruh,” katanya.
Koordinator POPT Kabupaten Banjarnegara, Udin Priyatno saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan di lokasi yang terdapat serangan tikus. Namun, terkait permintaan mercon tikus, dirinya menjawab jika stok yang ada di Dinas pertanian hanya racun tikus. “Mercon tikus hanya ada di Lab pertanian Banyumas tapi kami belum tahu apakah masih ada stok atau tidak,” katanya.